INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Untuk mengembangkan potensi pertanian di Kabupaten Indramayu agar terus beregenerasi, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu di kenalkan sektor pertanian kepada para siswa SMPN 3 Sliyeg, Kamis (8/8).
Bertempat di Balai Benih dan Pembibitan Hortikultura Indramayu, Kecamatan Jatibarang para siswa diberikan materi terkait sektor pertanian di Kabupaten Indramayu, termasuk cara bertanam.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu Drs H Sugeng Heryanto MSi Pertanian Masuk Sekolah (PMS) adalah salah satu program dari DKPP sesuai dengan arahan ibu bupati Pertanian Masuk Sekolah (PMS) dengan berkolaborasi bersama para kepala sekolah baik di tatanan SD dan SMP yang ada di Kabupaten Indramayu.
Bertujuan untuk mengembangkan generasi-generasi muda di Kabupaten Indramayu, semenjak belia bekali ilmu pertanian. Hal tersebut di lakukan karena Indramayu adalah daerah pertanian jangan sampai kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM), ada generasi-generasi yang di didik untuk meneruskan sektor pertanian di Kabupaten Indramayu.
BACA JUGA:Pemkab Indramayu dan Kantor Pertanahan Jalin Kerja Sama, Siap Atasi Sengketa Tanah
"Alhamdulillah kita kedatangan para siswa dari SMPN 3 Sliyeg, materi sendiri pengenalan sektor pertanian, pembuatan media tanam, sempai, cara bertanam dan hasilnya bisa di bawa atau dibagikan kepada masyarakat, bisa aplikasikan di pekarangan rumah," tuturnya.
Sementara itu, Kepala UPTD SMPN 3 Sliyeg Komariah MPd, mengatakan kedatangannya ke Balai Benih dan Pembenihan Hortikultura Indramayu bentuk implementasi kurikulum merdeka dengan projek penguatan profil pelajar pancasila yang mengambil tema kearifan lokal.
"Kearifan lokal di sektor pertanian, sehingga kami ambil sektor pertanian dengan ambil topik kebun spenega SMP tiga kebetulan kita punya kebun. Sehingga semua aktifitas P 5 tersebut dilaksanakan dikebun itu," ujarnya.
Dipilihnya pengenalan sektor pertanian, Komariah mengungkapkan bermula dari rasa ke khawatiran setelah mendengar jumlah petani dari tahun ke tahun mulai berkurang. Terutama di Desa Longok Kecamatan Sliyeg yang merupakan lokasi sekolah. Mayoritas anak-anak Desa Longok yang sekolah di SMPN 3 Sliyeg mayoritas orang tuanya berprofesi sebagai petani.
BACA JUGA:Bawaslu Sebut Ada 9 Potensi Kerawanan Pada Pilkada Serentak 2024
"Ketika kami tanya apakah akan melanjutkan profesi orang tuanya, mereka menjawab enggan ya, padahal petani itu punya peranan penting," tuturnya.
Komariah berharap setelah dikenalkannya tentang sektor pertanian mulai dari jenis tanaman pangan dan tanaman hortikultura, serta dibekali dengan berbagai pelatihan cara bertani, banyak siswa yang tertarik di sektor pertanian, bisa melanjutkan profesi orang tuanya menjadi petani muda.
"Pengetahuan terkait tanaman semakin bagus terutama tahu jenis tanaman di tempat tinggal, bisa menumpuhkan rasa minat mereka terhadap bidang pertanian, dan meneruskan bidang pertanian, sehingga isu terkait kelangkaan petani teratasi, jadi petani muda modern yang sukses," harapnya. (oni)
BACA JUGA:Yamaha Rilis Warna dan Grafis Baru R15 Connected Series, Makin Sporty dan Racy