Disbudpar Kabupaten Cirebon Beri Pembinaan 36 Pokdarwis

Rabu 17-07-2024,19:00 WIB
Reporter : Cecep Nacepi
Editor : Leni indarti hasyim

CIREBON, RADARINDRAMAYU.ID - Dinas Budaya dan Pariwisata (Dibudpar) Kabupaten Cirebon terus memberikan pembinaan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Tercatat, ada 36 Pokdarwis yang ada di Kabupaten Cirebon, terus dibina oleh Disbudpar agar lebih maju.

Salah satu pembinaan yang baru dilakukan adalah melakukan studi tiru atau studi banding di Jogjakarta dan Magelang, pekan lalu. Di sana, Pokdarwis Kabupaten Cirebon diajarkan cara mengelola wisata agar lebih maju dan diminati oleh pengunjung atau wisatawan.

"Di sana kita ke tempat wisata, seperti candi. Kita ketemu sama kepala desa atau kepala Pokdarwis. Kita gali perencanaan BUMDes seperti apa, PKK, pengelolaan, dan lainnya," papar Kepala Dibudpar Kabupaten Cirebon, Abraham Mohammad MSi kepada Radar Cirebon, pada Selasa (16/7/2024).

Abraham menjelaskan kepada Pokdarwis yang ada di Kabupaten Cirebon, agar pengunjung jangan sampai hanya sekali berkunjung. Kemudian tidak kembali lagi. Kalau bisa, wisata di Kabupaten Cirebon memberikan kepuasan kepada pengunjung hingga merasa ketagihan untuk datang lagi.

BACA JUGA:Ketua Yayasan Wiralodra Indramayu Doakan Ibu Bupati Cepat Terkabul Harapannya dan Selalu Diberi Kesehatan

"Kalau bisa, gimana caranya agar wisatawan setelah berkunjung justru kembali lagi. Jadi harus menarik objek wisatanya, dan harus dipercantik. Seperti bagus pemandangannya, airnya jernih, dan lainnya, yang benar-benar membuat wisata merasa terhibur," paparnya.

Tidak hanya itu saja. Yang harus diperhatikan agar wisatawan tidak sungkan datang ke objek wisata, adalah harga tiket dan infrastruktur yang baik. Maupun parkir untuk pengunjung yang cukup luas.

"Harga tiket jangan mahal. Jajanan juga jangan mahal. Kiranya yang terjangkau oleh wisatawan. Infrastruktur juga harus memadai. Itu yang perlu diperhatikan oleh kami dan harus diterapkan di Kabupaten Cirebon," jelasnya.

Tidak hanya itu, untuk menarik minat wisatawan, juga harus ada tempat bermain anak-anak, dan juga ada kearifan lokal yang dijunjung tinggi. Termasuk mengenalkan nama daerahnya. "Semua itu sedang kami siapkan. Rencananya akan dilombakan juga nanti di pusat," tandasnya. (cep)

BACA JUGA:Orasi Ilmiah Dies Natalis UNWIR ke-42: Peran Krusial Linguistik Forensik dalam Penegakan Hukum

Kategori :