“Jadi kalau bicara pasangan calon selain Eti-Suhendrik, maka akan muncul pertanyaan siapakah pasangan yang “sepadan” menjadi lawan Eti-Suhendrik? Saya melihat yang berpeluang jadi pasangan yang bisa menandingi Eti-Suhendrik adalah pasangan Bamunas Setiawan-Fitria Pamungkaswati,” ujarnya.
Andai terjadi head to head antara Eti-Suhendrik versus Oki-Fitria, Herawan mengatakan ini adalah el clasico jilid 2 antara Eti dan Oki. El Clasico kali ini akan lebih menarik karena bakal ada dua srikandi yang akan berlaga di pilkada.
“Dan saya yakin suara pemilih perempuan akan terpecah menjadi dua. Ada yang dukung Eti dan ada yang pilih Fitria. Bahkan untuk internal PDIP dipastikan suaranya akan solid karena pasangan Oki-Fitria adalah representasi suara akar rumput PDIP Kota Cirebon,” bebernya.
Hanya saja, yang perlu dinantikan, apakah Bamunas Setiawan Boediman atau Oki akan maju dan lewat partai mana? “Dengan melihat semakin mesranya hubungan Nasdem dengan Gerindra, peluang Bamunas dapat tiket Gerindra sangat kecil. Maka, partai mana yang masih besar peluangnya dijadikan kendaraan Oki,” papar Herawan.
BACA JUGA:Tinjau PLTS PLN, Menteri BUMN Pastikan Peringatan HUT RI di IKN Gunakan Listrik Hijau
Ia pun menyebut masih ada peluang Oki melalui Golkar. Herawan menyebut ada kedekatan hubungan antara keluarga Oki dengan keluarga Ketum Golkar Airlangga Hartarto bisa jadi faktor Oki mendapatkan rekom dari Golkar.
Masih kata dia, kalau koalisi Golkar dan PDIP nantinya terbentuk dengan mengusung pasangan Bamunas dan Fitria, berarti Sudha ada 2 pasangan calon. Yaitu Eti-Suhendrik dan Oki-Fitria.
“Muncul pertanyaan, bagaimana dengan 6 partai lain seperti PKS, PAN, Demokrat, PKB, PPP dan Hanura? Perolehan kursi ke 6 parpol di atas berjumlah 15 kursi dan itu lebih dari cukup untuk membentuk poros koalisi ke-3 dan mengusung pasangan calon. Tapi siapa calon yang akan mereka usung?” tanya Herawan Effendi.
Ia lalu menyebut nama Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi. Herawan mengatakan Agus Mulyadi juga digadang-gadang akan ikut dalam kontestasi Pilwalkot 2024. Bahkan, sambung Herawan, banyak pihak yang memprediksi Agus Mulyadi akan maju dengan Golkar sebagai kendaraannya.
BACA JUGA:DPA Komitmen Sosialisasikan GIM
“Faktor Ridwan Kamil yang masih ada hubungan keluarga dengan Gus Mul (Agus Mulyadi, red) akan menjadi pintu masuk buat Gus Mul ke Partai Golkar,” katanya.
“Tapi kalau Oki yang dapat rekomendasi dari Golkar, Gus Mul bisa merapat ke kubu 6 partai yang saya sebutkan di atas. Tinggal dibangun kesepakatan siapa yang akan menjadi wakil walikota. Gus Mul bisa berpasangan dengan Dani Mardani, Azrul, atau denganAndru. Artinya Pilwalkot Cirebon 2024 akan diikuti 3 pasangan calon,” terangnya.
Tapi apabila salah satu antara Oki atau Gus Mul tidak maju, maka pilwalkot yang akan datang hanya akan diikuti 2 pasangan dengan calon walikot tetap antara Eti, Bamunas, dan Agus Mulyadi.
Herawan mengatakan masih ada waktu lebih dari satu bulan bagi parpol untuk mendaftarkan pasangan ke KPU. Dalam waktu yang masih cukup panjang tersebut, ia mengatakan segala kemungkinan masih mungkin terjadi.
BACA JUGA:Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
“Yang pasti kejutan terbaru yang dari Suhendrik membuat dinamika jelang Pilwalkot Cirebon semakin menarik untuk disimak dan ditunggu oleh publik. Saya yakin kejutan Suhendrik tersebut berdampak besar bagi arah koalisi partai,” tandasnya.