CIREBON, RADARINDRAMAYU.ID - Suhendrik bikin kejutan lagi. Tokoh muda Cirebon yang menguasai 8 bahasa asing itu tak hanya ber-KTA Partai Gerindra, tapi juga dipasangkan oleh Gerindra mendampingi Eti Herawati dalam Pilkada Kota Cirebon.
Dan, kejutan Suhendrik ini sudah diprediksi sejumlah pihak, salah satunya dari pemerhati politik Herawan Effendi. “Setelah membuat kejutan dengan mundur dari penjaringan bakal calon walikota yang diadakan oleh PDIP Kota Cirebon, saya memprediksi bakal ada kejutan lain dari sang jurnalis ini,” terang Herawan dalam pernyataan resmi yang diterima Radar Cirebon, Senin (1/7/2024).
“Dan prediksi saya itu akhirnya terbukti. Suhendrik kembali membuat kejutan, di mana terhitung sejak 29 Juni 2024 resmi jadi anggota Partai Gerindra. Bahkan KTA partai diserahkan langsung kepada Suhendrik oleh Eman Sulaeman selaku Ketua DPD Gerindra Kota Cirebon,” sambung Herawan.
Resminya Suhendrik menjadi bagian dari Gerindra, bahkan disampaikan Eman Sulaeman saat menerima kunjungan dari Nasdem Kota Cirebon yang langsung dipimpin Eti Herawati.
BACA JUGA:HASMI Deklarasi Tolak Munculnya Kembali Kelompok HTI
“Dan dengan telah resminya Suhendrik menjadi kader Gerindra, peluang dia untuk mendapatkan rekomendasi DPP Gerindra sangatlah besar. Menurut saya rekomendasi dari DPP Gerindra untuk Suhendrik hanya tinggal menunggu waktu saja,” ujarnya.
Herawan menambahkan, kunjungan Nasdem ke Gerindra juga merupakan sinyal kuat bahwa koalisi kedua partai tersebut akan segera dipermanenkan dengan mengusung Eti-Suhendrik sebagai Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota untuk Pilkada Kota Cirebon.
Pasangan Eti-Suhendrik, lanjut Herawan, akan sangat diperhitungkan oleh partai lainnya. “Menurut saya, pasangan Eti-Suhendrik adalah pasangan yang berpeluang untuk memenangkan pilwalkot yang akan dating,” ucapnya.
Ia menegaskan prediksi itu bukan tanpa dasar. Dari hasil survei yang dilakukan baik oleh lembaga survei maupun beberapa media, nama Eti selalu pada posisi teratas mengungguli nama-nama lain seperti Effendi Edo, Dani Mardani, Fitria Pamungkaswati, Handarujati, dan tokoh-tokoh lainnya.
“Selain hasil survei, “investasi” dan jejak rekam politik Eti Herawati yang sudah sangat besar dan panjang adalah “modal” lain yang dimilikinya. Dan 10 kursi yang diperoleh Nasdem dan Gerindra adalah amunisi yang sangat kuat untuk bertarung pada pilwalkot mendatang,” jelasnya.
Ia mengatakan Suhendrik yang menjadi pasangan Eti memang wajah baru dalam kancah perpolitikan Kota Cirebon. Tapi, sambungnya, Suhendrik adalah new comer dalam dunia politik di Kota Cirebon yang masih muda dan fresh.
“Suhendrik saya nilai sebagai sosok yang masih “bersih”. Masyarakat yang selama ini mendambakan sosok pemimpin yang “bersih” akan memilih pasangan Eti-Suhendrik. Usia yang relatif masih muda dan bersih menjadi magnet dalam menarik dukungan dari kaum milenial, termasuk pemilih pemula,” jelas Herawan Effendi.
Ia juga menganalisis peluang koalisi partai politik lainnya. Dikatakan Herawan, saat Nasdem dan Gerindra sudah mengerucut pada koalisi figur, partai lain belum jelas atau masih samar-samar. Seperti Golkar, PDIP, PAN, PKS, Demokrat, PKB, Hanura, dan PPP.
BACA JUGA:Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin Hadiri Syukuran HUT Bhayangkara Ke-78 Tingkat Polda Jabar