Indra Susilo, Kenalkan Batik Tulis Complongan Budaya Khas Pantura hingga Internasional

Rabu 29-05-2024,14:00 WIB
Reporter : Anang Syahroni
Editor : Leni indarti hasyim

Tantangan lainnnya, sambung Indra, para perajin batik kesulitan dalam memasarkan produk hasil batiknya karena sentra batik di Indramayu letaknya di pusat kota. Kemudian, akses jalan tol yang jauh sehingga tidak dapat diakses dengan mudah oleh calon konsumen.

Namun, hal itu tidak membuat dia patah semangat dalam menjaga kelestarian batik tulis complongan Indramayu. Dengan penuh keyakinan dan kepercayaan yang tinggi, membuat Indra optimis batik khas Indramayu dapat bangkit kembali dan dikenal lebih luas oleh masyarakat.

Di balik kesehariannya yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu, Indra didampingi sang istri mampu mempertahankan batik tulis complongan Indramayu, dan telah mendirikan galeri batik tulis complongan Indramayu dengan nama Indra Batik.

“Saya bersama komunitas yang tergabung dalam kelompok masyarakat perlindungan indikasi geografis batik tulis complongan Indramayu terus berupaya agar batik tulis complongan ini terus eksis," terang Indra.

BACA JUGA:Berkat Beasiswa, Nabila Bisa Jadi Sarjana

Indra mengungkapkan, saat ini terdapat 50 motif batik tulis complongan yang sudah dipatenkan menjadi hak atas kekayaan intelektual (HKI) dari Kemenkumham RI sebagai batik indikasi geografis, dari ratusan motif.

Indra bersyukur perjuangannya bersama kelompok masyarakat perlindungan indikasi geografis batik tulis complongan Indramayu mendapat dukungan penuh dari Pemkab Indramayu dan pejabat publik lainnya yang peduli terhadap pelestarian batik tulis complongan Indramayu.

Selain itu, dukungan juga datang dari PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan yang menjadikan batik Indramayu sebagai mitra UMKM binaan mereka.

“Kami selalu diikutsertakan dalam berbagai pameran, baik itu pameran batik nasional ataupun pameran produk UMKM binaan Pertamina RU VI Balongan, sekarang pemasarannya bisa sampai manca negara,” jelas Indra.

BACA JUGA:4 Pelaku Pembunuhan yang Libatkan Istri Korban di Kuningan Ditangkap, Terancam Hukuman Seumur Hidup

Terpisah, Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli menyatakan, batik tulis complongan merupakan salah satu warisan budaya tak benda Kabupaten Indramayu.

Selain untuk meningkatkan perekonomian, keberadaan batik ini memiliki aspek sebagai perekat sosial karena menjadi identitas yang khas dari Indramayu itu sendiri.

Menurutnya, batik sudah menjadi sebagai komoditas ekonomi yang dibuat berdasarkan selera konsumen dan kekhasan daerah jadi daya minat akan batik tidak akan luntur.

“Batik Indra sendiri lebih kepada pemberian pelatihan pemasaran, packaging dan diikut sertakan di event-event pameran baik skala nasional atau internasional, yang diikuti perusahaan,” terang Zulkifli. (oni)

Kategori :