INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Indramayu Drs H Muhaemin MSi, menyambut baik jika sejumlah partai politik (parpol) bisa berkoalisi dengan Partai Golkar untuk Pilkada 2024 mendatang.
Partai berlambang pohon beringin membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai-partai non-koalisi Pilpres untuk perhelatan Pilkada yang akan digelar bulan November 2024.
Peluang tersebut terbuka lebar karena dinamika politik nasional berbeda dengan di daerah. Ketika ditanya apakah Golkar bakal bekerjasama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pilkada, anggota DPRD Terpilih Muhaemin dengan tegas menjawab, bisa saja terjadi.
”Peluang berkoalisi PDIP_Golkar pada Pilkada Indramayu bisa saja terjadi. Karena dinamika politik itu tak ada yang tidak mungkin,”jelas calon kuat ketua DPRD Kabupaten Indramayu periode 2024_2029 kepada Radar Indramayu usai menghadiri acara Wisuda Gelombang I Universitas Wiralodra (Unwir), 21 Mei 2024.
BACA JUGA:Rumah-Gudang Milik Warga di Sedong Ludes Terbakar
Muhaemin menjelaskan peluang untuk berkoalisi PDIP dan Golkar itu bisa saja terjadi, namun semuanya adalah wewenang Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang akan menentukan. Hal ini tentunya akan melihat hasil survei dari masing_masing calon yang mendapat penugasan dari DPP Partai Golkar.
Lebih lanjut Muhaemin menjelaskan, pada tahun 2024 bahwa kebijakan DPP ini tidak membuka ruang kepada DPD untuk mengusulkan calon bupati (cabup). Akan tetapi sudah ada penugasan dari DPP yaitu sebanyak lima orang cabup.
Kelima orang di antaranya H Daniel Mutaqien, Hilal Hilmawan, H Bambang Hermanto, H Syaefudin dan H Yudi Rustomo yang juga Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu.
Tugas kita di daerah, lanjut Muhaemin, bagaimana membangun komunikasi politik dengan sejumlah parpol yang berada di daerah. Dan kebetulan saya ditugasi oleh partai untuk melakukan komunikasi dengan parpol.yang siap membangun koalisi dengan Golkar pada Pilkada.
BACA JUGA:PLN dan PT United Power Tandatangani Perjanjian Penggunaan Lahan Secara Tidak Langsung
Termasuk dengan PDI Perjuangan meski sudah mengusung petahana Hj Nina Agustina. Diakui Muhaemin, bisa saja terjadi PDIP akan berkoalisi dengan Golkar pada Pilkada yang tinggal menghitung bulan lagi.
Sebab, kata dia, karena dinamika politik itu sangat mungkin terjadi dan peran untuk berkoalisi dengan partai mana pun adalah wewenang DPP, bukan wewenang kita yang ada di daerah.”Yang jelas bisa saja Golkar menjadi orang nomor dua. Jika melihat hasil survei cabup yang mendapat penugasan dari DPP surveinya rendah”pungkas Ketua Fraksi Golkar ini. (dun/oni)