INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Insiden tertabraknya perahu nelayan tradisional oleh Kapal Corpus Marine 1 di perairan Indramayu, mengundang perhatian serius Bupati Hj Nina Agustina. Pasalnya, persetruan antara keduanya belum ada titik temu sehingga orang nomor satu di lingkungan Pemkab Indramayu harus turun tangan.
"Alhamdulillah kecelakaan di laut antara Kapal Corpus Marine 1 dan nelayan wilayah Singaraja sudah ada titik temu. Keduanya telah sepakat untuk berdamai,"jelas Bupati Indramayu Hj Nina Agustina didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Edi Umaedii dalam siaran persnya, Minggu, 21 April 2024.
Bupati Nina menjelaskan insiden tersebut tidak menyebabkan korban jiwa dan telah dilakukan penyelesaian dengan baik. Kedepan semoga tidak terjadi lagi kejadian yang sama melalui upaya bersama seluruh pemanfaat laut. Agar masing masing pihak juga dapat menjaga keselamatan di perairan laut Indramayu.
Nelayan dapat melakukan penangkapan ikan di laut dengan baik sesuai regulasi yang ada. Juga para pengguna jasa kelautan, dapat melaksanakan aktivitasnya sesuai regulasi dan peraturan perundangan yang ada.
BACA JUGA:NPCI Indramayu Sambut Baik Penggabungan Kemenpora dan Kemenparekraf
Sehingga, lanjut Bupati Nina, baik itu nelayan yang memang mata pencaharian sehari harinya di laut, maupun para pengguna jasa kelautan lainnya. Agar keduanya bisa bersinergi serta saling menjaga keselamatan dan dapat berkontribusi terhadap keberhasilan usaha.
Dengan tidak ada tujuan lain yaitu dalam rangka peningkatan kesejahteraan nelayan, peningkatan hasil pembangunan daerah kabupaten, provinsi maupun nasional. Hal ini harus kita lakukan bersama_sama agar sinergitas terus terjaga."Yang jelas jangan. sampai insiden ini terjadi lagi,"katanya.
Sementara itu pemilik perahu nelayan tradisional, Roi mengucapkan terima kasih kepada Bupati Hj Nina Agustina melalui dinas terkait (Diskanla, Polairud Polres Indramayu, Syahbandar / UPP Indramayu, dan keagenan Carpus Marine 1 ).
Atas upaya beliau dalam memediasi persoalan tersebut sehingga keduanya bisa ditemukan. Baik dari pihak nelayan maupun dari pihak kapal yang diduga menabrak perahu yang mengakibatkan kerusakaan."Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Bupati Nina. Bagaimana nasib saya kalau tidak dibantu mediasi oleh Ibu Bupati Nina,"ungkapnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya , insiden sebuah perahu nelayan tradisional yang hampir tenggelam itu diduga ditabrak oleh kapal tanker bermuatan minyak yang beroperasi di lingkungan Kilang Pertamina Internasional (KPI).
Tabrakan kapal ini terjadi pada Rabu, 3 April 2024 sekitar pukul 05.30 WIB. Insiden ini bermula saat kapal pengangkut minyak itu tiba tiba menuju ke arah perahu penangkap cumi serta udang di perairan Balongan Indramayu.
Ketika itu kapal pengangkut minyak itu seakan tidak melihatnya, sehingga terjadi kecelakaan yang mengakibatkan perahu ini di serempet oleh badan kapal yang mengakibatkan ujung perahu pecah. (dun).