INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Sopiyah (56) kaget sekaligus bahagia. Warga Blok Waled, Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, itu akhirnya kembali berkomunikasi dengan anaknya, Masiroh (49), setelah 19 tahun tanpa kabar. Keluarga mengira Masiroh sudah meninggal, bahkan sudah sempat menggelar tahlilan.
Masiroh merupakan TKI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Suriah. Sopiyah menceritakan bahwa anaknya berangkat tahun 2005 ketika baru lulus sekolah tingkat SMP dan baru menikah. Alasan ekonomi yang ketika itu membuat Masiroh memaksa ke luar negeri bersama teman-temannya. Tujuannya kerja demi ekonomi keluarga lebih baik.
“Setelah pada berangkat saat itu, pada kerja, lalu teman-temannya pada pulang duluan. Cuma anak saya saja yang tidak pulang," ujar Sopiah kepada Radar Indramayu, Selasa 6 Februari 2024.
Pada tahun 2011 ketika Suriah dilanda peperangan, keluarga berupaya untuk melakukan pencarian. Mulai dari bertanya ke PMI yang bekerja di Suriah, sampai datang ke orang pintar atau paranormal. Namun, tidak ada hasil, meskipun ada yang mengatakan masih hidup.
BACA JUGA:Kemeriahan TECNO PHANTOM V Flip 5G Grand Exhibition
BACA JUGA:Meriahkan Imlek 2024, PT Pos Indonesia Rilis 3 Jenis Perangko Tahun Naga Kayu 2575
Karena tidak ada bukti bahwa anaknya masih hidup, pihak kelurga mengira telah meninggal dunia akibat peperangan. Keluarga pun pasrah. “Kami keluarga menduga Masiroh meninggal akibat konflik di sana. Jadi pada saat tu gelar tahlilan. Tapi alhamdulillah, seminggu lalu dapat kabar baik anak saya masih hidup," kata Sopiyah.
Ia mengatakan keluarga mendapat kabar dari seorang Youtuber bahwa ada PMI di Suriah yang tengah mencari keluarganya yang bertempat tinggal di Desa Pranggong. Setelah melihat ciri-cirinya, sangat cocok dengan dengan Masiroh.
“Saya sangat senang ternyata anak saya masih hidup dan sekarang keluarga bisa berkomunikasi. Tapi saat ini tidak bisa pulang karena paspor Masiroh hilang karena perang di sana. Majikannya saat ini juga belum mengijinkan pulang," tuturnya.
Sopiyah berharap pemerintah bisa membantu untuk memulangkan anaknya. “Tolong bantu pulangkan anak saya. Anak saya juga mau sekali pulang, tapi karena keadaan, jadi tidak bisa. Sebagai orang tua, saya ingin sekali bertemu anak saya. Sekarang Masiroh ada di Aleppo Suriah,” pungkasnya. (oni)
BACA JUGA:Yuk Mampir, Lucky Elephant Live Seafood Hadir di Cirebon Mall
BACA JUGA:Respons Putusan DKPP, TKN: Gibran Tetap Sah Jadi Cawapres