Karena balita itu menangis terus, pihak keluarga akhirnya mencari korban. Namun, tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya keluarga melaporkan kehilangan korban ke Polsek Susukan. “Saat laporan itu, ternyata ciri-ciri OL sama persis dengan korban yang ditemukan di sungai. Cirinya punya luka di kaki dan tahi lalat di bagian pipi," terang Hary Sudibyo.
Di situlah terungkap kasus pembunuhan itu. Dan pada Sabtu dini hari, 13 Januari 2024, penyidik Sat Reskrim Polresta Cirebon langsung ke rumah pelaku, melakukan olah TKP di tempat tinggal pasutri tersebut, tepatnya di Blok Tonggoh RT 1 RW 1, Desa Bunder.
Lokasi olah TKP itu dekat dengan musala dan pondokan santri. “Lokasi itu memang dekat dengan sungai. Sekitar 50 meter. Juga dekat dengan lokasi penemuan mayat. Jadi ada kemungkinan, korban itu dibuang di situ," katanya.
Polisi pun mencari barang bukti di kamar milik pelaku. Bahkan, polisi juga memasang police line di lokasi tersebut. “Tidak tahu apa saja yang diambil saat olah TKP. Tapi kami lihat ada pisau dibawa polisi untuk barang bukti," kata Hary Sudibyo.
Setelah olah TKP, warga banyak berspekulasi kalau korban diduga dihabisi di dalam kamar, kemudian pelaku membungkusnya dengan seprai lalu mengikatnya. Kemudian, dihanyutkan ke sungai yang jaraknya sekitar 50 meter dari pintu belakang rumah orang tua pelaku.
BACA JUGA:Pemkab Indramayu Targetkan Nilai SAKIP 2024 Berpredikat Baik
Kata Hary, jasad korban dikuburkan di pemakaman umum Desa Jatipura, Kecamatan Susukan. Korban dikuburkan di desa itu lantaran saat ditemukan berada di wilayah Desa Jatipura dan belum ada titik terang identitas korban.
Sementara pelaku yang melarikan diri, kabarnya sudah diamankan oleh Sat Reskrim Polresta Cirebon. “Pelaku informasinya sudah diamankan polisi di Bali pada Selasa kemarin. Sekarang ada di Polresta Cirebon," imbuhnya.
Sementara itu, pihak kepolisian rencananya akan menggelar eskpose mengenai kasus ini pada Senin 22 Januari 2024.
“Belum ada pernyataan. Nanti akan dirilis hari Senin (hari ini)," kata Kasi Humas Polresta Cirebon, Iptu Rusdwianto saat dikonfirmasi Radar Cirebon pada Jumat 19 Januari 2024. (cep)