SUKABUMI, RADARINDRAMAYU.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan bahwa cuaca buruk telah memicu terjadinya bencana tanah longsor dan angin puting beliung di daerah tersebut, menimbulkan kerusakan pada bangunan dan fasilitas umum.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerusakan yang disebabkan akibat bencana tersebut terbilang signifikan.
"Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini, namun berdampak kepada kerusakan bangunan serta fasilitas umum," ujar Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria, kemarin (29/11).
Dampak cuaca buruk telah memicu terjadinya bencana tanah longsor di Kampung Ciloncer, RT 02/01, Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar. Kejadian ini mengakibatkan saluran irigasi tertimbun oleh material tanah, yang menyebabkan terputusnya pasokan air ke sejumlah sawah di daerah tersebut.
BACA JUGA:Kasus Pneumonia Meningkat di Tiongkok, Kemenkes Minta Seluruh Jajaran Waspada
BACA JUGA:Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Bebas Bersyarat sejak 18 November
Kondisi ini berujung pada ancaman gagal panen di beberapa hektare lahan pertanian, karena tidak memperoleh pasokan air yang diperlukan.
Sementara itu, bencana angin puting beliung melanda Kampung Sangkalih, RT 16/05, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, merusak secara parah satu rumah semi-permanen yang dihuni oleh empat jiwa.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, para penghuni rumah terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudara karena rumah mereka tidak layak untuk ditempati.
Sandra Fitria, Humas BPBD Kabupaten Sukabumi, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan terhadap kejadian bencana di dua lokasi tersebut.
BACA JUGA:Berang dengan Judi Online, Fraksi PPP Pertanyakan Kinerja Menkominfo
BACA JUGA:Bela Buruh, Bupati Majalengka Janji Menghadap Kemenaker
Upaya penanganan dilakukan melalui mobilisasi petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) yang dibantu oleh unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam).
Kejadian ini menunjukkan betapa cuaca buruk bisa membawa dampak yang serius bagi masyarakat, khususnya dalam hal kerugian harta benda dan kehidupan.
Dalam rangka mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan, perlu adanya upaya yang lebih proaktif dalam pengelolaan bencana, seperti peningkatan sistem peringatan dini dan pembenahan infrastruktur yang lebih tahan bencana.