INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Polytama merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang memproduksi resin polipropilena (PP), bijih plastik yang merupakan produk petrokimia hilir.
Polytama yang pertama kali berdiri 30 tahun yang lalu di Indramayu, Jawa Barat memberikan dukungan penuh dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaiknya dalam memajukan Petrokimia Tanah Air melalui usaha yang berkelanjutan dan inovatif.
Melalui usaha inovasi keberlanjutan tersebut Polytama mengembangkan fasilitas berupa Biodigester yang menjadi pusat perhatian dan memberikan warna baru dalam Inovasi melestarikan lingkungan.
Ini merupakan hasil Sinergi antara Polytama bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu di area kawasan Taman TJimanoek.
BACA JUGA:Sepatu Ulvi’s Karya Ponpes Progresif RPK Ulfiyah Indramayu Cukup Diminati,Berdayakan Warga Sekitar
Biodigester ini merupakan sebuah inovasi dalam upaya pemanfaatan sampah organik menjadi substitusi bahan bakar gas methane yang dipergunakan bagi UMKM kuliner di kawasan Tjimanoek.
Saat ini KLHK sedang mengkampanyekan mengenai pengelolaan sampah sisa makanan dimana sesuai pernyataan dari Ir Sigit Reliantoro selaku Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK RI.
"Saat ini sampah sisa makanan Indonesia mencapai 23 - 48 juta ton sisa makanan yang terbuang” ujar beliau.
Seperti diketahui, Ekoriparian Tjimanoek merupakan binaan CSR Polytama hasil kolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu, saat ini berhasil menata dan menghidupkan kembali area kuliner Tjimanoek dengan melengkapi kehadiran fasilitas biodigester berbasis Material Lanjutan Organik (MLO) yang mengubah sisa makanan menjadi energi gas terbarukan.
BACA JUGA:Manfaatkan Muara Sungai Cibugel sebagai Tujuan Wisata, Nelayan Sukahaji Gelar Lomba Memancing
Pada 28 Oktober 2023, secara resmi dilakukan peresmian biodigester yang dilaksanakan di Taman Tjimanoek Indramayu. Dengan dihadiri sejumlah tamu diantaranya Bupati Indramayu Hj Nina Agustina, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK RI), Sigit Reliantoro, Rektor Institut Teknologi Petroleum Balongan (ITPB), Hanifah Handayani, Perwakilan PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan, sejumlah mahasiswa dari ITPB, seluruh jajaran dinas Pemkab Indramayu, forkopimda, rekan-rekan media
Bupati Indramayu Hj Nina Agustina pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada Polytama yang telah memberikan inovasi dalam pengolahan sampah untuk kelestarian lingkungan.
Beliau juga mengutarakan harapannya dengan adanya fasilitas baru ini. “Saya harap fasilitas fasilitas ini dapat digunakan dengan baik oleh pengunjung dan UMKM sekitar Cimanuk dan dapat menjadi percontohan bagi pelaku usaha lainnya agar dapat mengatasi sampah di Indramayu” ujarnya saat memberikan sambutan di prosesi peresmian.
Pada acara tersebut juga dilaksanakan peresmian fasilitas umum berupa toilet bagi para pengunjung dan Pos Jaga yang dilanjutkan dengan prosesi penanaman pohon tabebuya.
BACA JUGA:Rohadi Bebas dari Lapas Indramayu: Saya dan Keluarga Minta Maaf atas Kejadian Ini
Pada kesempatan itu juga digelar Talk Show bersama para narasumber yaitu Dwinanto Kurniawan selaku Direktur Polytama, Sigit Reliantoro selaku Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Aep Surahman selaku Plt. Sekda Kabupaten Indramayu dengan tema “Sinergi dalam Pengendalian Iklim dan Lingkungan”.
Talk Show duikuti oleh puluhan mahasiswa Institut Teknologi Petroleum Balongan dan dinas dinas terkait.
Pada kesempatan tersebut Bapak Sigit Reliantoro dari KLHK RI mengutarakan apresiasinya kepada Polytama akan konsistensinya dalam menggerakan lapisan masyarakat untuk mencintai lingkungan melalui program CSR nya.
“Mulai dari Taman Keanekaragaman Hayati hingga Ekoriparian Tjimanoek, ini awalnya hanya merupakan ide ide atau gagasan. Namun Polytama mengambil langkah untuk mengimplementasikan ide ide tersebut hingga sekarang dapat terwujud bahkan dijadikan percontohan bagi daerah daerah lain di Tanah Air.” ujarnya.
BACA JUGA:Sumpah Pemuda 2023, Bupati Nina: Kembangkan Potensi Pemuda Demi Indramayu Bermartabat
Kini keberadaan Taman Tjimanoek sudah menjadi lebih lengkap dengan beberapa fasilitas yang telah diresmikan.
Dalam agenda peresmian tersebut Polytama yang merupakan anak perusahaan dari Tuban Petro dan menjadi bagian dari Pertamina Group, berkomitmen akan memberikan kontribusi terbaik untuk kelestarian dan keberlanjutan lingkungan dengan membuat program-program inovasi, khususnya di Indramayu.
Dengan keberadaan Ekoriparian Tjimanoek lama, KLHK sendiri menjadi salah satu yang menyaksikan komitmen Polytama untuk lingkungan, berawal dari tahun 2021 dimana Ibu Menteri KLHK RI Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc yang tertarik dengan program Taman Kehati binaan Polytama dan menghadiri langsung penyematan Rekor MURI untuk Taman Kehati sebagai Replika Ekosistem Rawa Gelam Pertama di Pulau Jawa.
“Dulu diketahui bahwa sungai diasumsikan merupakan tempat pembuangan sampah, untuk merubah itu salah satunya adalah menjadi halaman depan, bukan lagi halaman belakang yang biasanya menjadi tempat pembuangan sampah, sehingga menjadi ekoriparian , lalu diimplementasikan dengan bagus oleh Polytama dan Pemkab Indramayu” ujar Sigit Reliantoro.
BACA JUGA:Aksi Solidaritas Indramayu untuk Palestina Gelar Aksi Damai. Ini Tuntutan Mereka
Dengan adanya prasarana Biodigester di Kawasan Kuliner Tjimanoek telah di implementasikan penggunaan Biodigester ini oleh 6 pedagang dari total sejumlah 87 pedagang yang telah diberikan pelatihan sebelumnya.
Ekoriparian Taman Tjimanoek dan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) binaan Polytama menjadi taman kota kebanggaan masyarakat bahkan landmarks di Kabupaten Indramayu. Bantaran Sungai Cimanuk yang sudah dikelola kini menjadi magnet bagi masyarakat untuk berekreasi.
Bergerak di industri petrokimia sebagai penghasil resin PP, Polytama terus mengkampanyekan mengenai #plastikppbaik.
Plastik jenis PP yang diproduksi oleh Polytama sendiri merupakan jenis plastik yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai kemasan makanan, berkat keistimewaan karakteristiknya yang memungkinkan produk dengan jenis plastik polipropilena dapat digunakan berkali – kali dan tidak mengandung ikatan kimia yang beracun. Polytama memperkenalkan kepada masyarakat bahwa #plastikPPbaik jika dikelola secara bertanggungjawab.
BACA JUGA:Diduga Selingkuh, Suami Laporkan Istrinya ke Polisi
Dwinanto Kurniawan selaku Strategy & Planning Director Polytama menyampaikan terima kasih kepada lapisan masyarakat yang telah menghadiri rangkaian kegiatan hari ini.
“Ini menunjukkan bahwa kita sama sama memiliki sinergi dalam kepedulian terhadap lingkungan kita. Ini juga menjadi bukti bahwa sinergi dan kolaborasi antara masyarakat, pelaku usaha serta pemerintah merupakan satu hal yang sangat mungkin kita wujudkan bersama," ujar beliau.