INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Inovasi terus dilakukan oleh PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (PT PLN NP UP) Indramayu dalam mengelola program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Kali ini, melalui program Integrated Sustainable Agriculture for Indramayu (I-SAFI), Perusahaan mengajak petani untuk membuat dan mengaplikasikan pupuk organik berbahan dasar limbah kerang serta fly ash dan bottom ash (FABA).
Aplikasi pupuk ini mampu menjadi jawaban atas permasalahan kelangkaan pupuk yang dihadapi oleh petani di Kabupaten Indramayu.
Langkah pertama yang dilakukan oleh Perusahaan menguji coba pupuk tersebut pada tanaman padi. Hal ini dilakukan karena padi merupakan komoditas utama Kabupaten Indramayu dan menjadikan daerah ini sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
Bekerja sama dengan Laboratorium ICBB, uji penerapan dan efektivitas pupuk kerang-faba menunujukkan bahwa pupuk organik tersebut menghasilkan pertumbuhan padi yang lebih baik dengan pembanding dan perlakuan kontrol.
Sacara lingkungan, penggunaan pupuk organik dari limbah produksi Perusahaan menunjukkan hasil yang baik. Data uji tanah menunjukkan seluruh logam berat dalam tanah berada dalam jumlah yang sedikit dan tidak terdeteksi.
Hasil penerapan pupuk organic ini mampu meningkatkan produksi padi dari rata-rata 6 Ton/Ha menjadi hingga 8 Ton/Ha pada panen musim gadu kali ini.
Senior Manager PT PLN NP UP Indramayu, Munif, menyatakan bahwa inovasi ini adalah komitmen Perusahaan dalam mendukung target Indramayu sebagai lumbung pangan.
BACA JUGA:Tawuran Pelajar di Jalintim, 1 Korban Terluka, Polisi Amankan 9 Pelajar
“Kami akan terus bersama Pemerintah dalam usaha-usaha mensejahterakan masyarakat, terutama petani yang merupakan mata pencaharian utama warga di sekitar Perusahaan,” kata Munif, Rabu 24 Oktober 2023.
Pernyataan ini didukung oleh Dr Imam Mahdi SP MM, Kepala Bidang Tanaman Pangan Pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu.
Dia mengatakan jika pupuk ini dapat meningkatkan produksi pertanian padi yang menjadi target pemerintah.
Inovasi pemakaian limbah kerang dan FABA untuk pupuk organik ini merupakan yang pertama kali diterapkan di Indramayu.
BACA JUGA:Pertamina Siapkan Tujuh Skenario Antisipasi Situasi Darurat