INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Pemerintah berkomitmen mendukung petani untuk terus bergairah menanam dan meningkatkan produksi.
Oleh karena itu, Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) mendorong terwujudnya pemerataan pupuk bersubsidi kepada petani.
Hal itu disampaikan Kepala NFA yang juga Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi usai mendampingi Presiden RI, Ir Joko Widodo meninjau kegiatan panen raya padi di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jumat (13/10).
Pada kegiatan bersama Presiden tersebut turut hadir antara lain Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Bupati Indramayu Hj Nina Agustina.
Hadir pula Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi, dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan Dedi Nursyamsi.
“Petani senang dengan harga gabah yang baik, sehingga mereka kian bersemangat tanam. Selanjutnya kita akan terus dorong adanya pemerataan pupuk ke petani, terutama pupuk yang bersubsidi,” ujar Arief.
Dikatakannya kebutuhan pupuk nasional memerlukan basis data yang akurat. Ia pun mendorong volume pupuk agar dapat sesuai guna menopang akselerasi produksi.
"Data kebutuhan pupuk secara by name by address diperlukan untuk memperlihatkan kebutuhan nasional. Kalau volume pupuknya turun, maka produksi juga akan menurun. Tapi hari ini kita telah sepakat untuk sama-sama meningkatkan produksi. Ini adalah kuncinya," sambungnya.
"Harapan Bapak Presiden itu sederhana. Ketika beliau turun lapangan menjumpai petani di sawah, beliau dapat mendengar ungkapan terima kasih dari para petani disana yang telah mendapatkan pupuk bersubsidi dengan mudah," ungkap Arief.
Lebih lanjut, dijelaskannya, utilisasi pupuk menjadi salah satu faktor determinan produktivitas padi. Perlu adanya input yang akurat di tingkat hulu, sehingga produksi petani di hilir dapat terdorong naik.
"Subsidi pupuk harus benar-benar menyasar ke petani yang produktif. Ini untuk selaraskan antara tingkat produksi dan produktivitasnya. Nantinya di hilir, NFA siapkan BUMN sektor pangan sebagai offtaker hasil petani, termasuk beras yang dikelola oleh Perum Bulog," jelasnya.
Adapun stok beras yang dikelola Bulog per 12 Oktober masih secured di 1,7 juta ton. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) terus digelontorkan ke program-program intervensi yang digiatkan pemerintah antara lain bantuan pangan beras tahap kedua, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Gerakan Pangan Murah (GPM) dan termasuk membanjiri Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dengan beras SPHP.