GANTAR, RADARINDRAMAYU.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu akhirnya tuntas melaksanakan verifikasi faktual (verfak) di Mahad Al Zaytun.
Sedianya, proses verfak pemilih Tempat Pemungutan Suara (TPS) Lokasi Khusus pada Pemilu 2024 di pondok pesantren terbesar se-Asia Tenggara yang berdiri di atas lahan seluas 1200 hektar itu dilaksanakan minggu kemarin, (6/6).
Namun tak jadi dilaksanakan. Sebabnya para santri Mahad Al Zaytun yang terletak di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar tersebut lagi mengikuti ujian sekolah.
KPU, Bawaslu dan kepala Madrasah Aliyah (MA) serta Humas Mahad Al Zaytun lalu sepakat, waktu verfak diundur dan akhirnya baru bisa dilakukan, Senin (12/6).
BACA JUGA:Horeee Penumpang KAI Tak Lagi Wajib Vaksin
BACA JUGA:DPD NasDem Indramayu Bubar, NasDem Jawa Barat Segera Siapkan Pengganti
KPU Indramayu mendelegasikan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Gantar serta Panitia Pemungutan Suara (PPS) Mekarjaya untuk melaksanakan verfak. Mendapat pengawasan langsung dari Panita Pengawas Kecamatan (Panwascam) Gantar dan Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) setempat.
Ketua PPK Gantar, Carno menyebutkan, jumlah potensi pemilih di Mahad Al Zaytun terdata sebanyak 825 orang.
Tim verfak masuk ke ruang kelas disela waktu istirahat kegiatan belajar mengajar. Mereka melakukan pencocokkan dan meneliti secara langsung setiap nama pemilih yang sebelumnya terdata.
“Ada tiga tim yang mendata langsung ke setiap kelas. Kita mulai pagi jam sembilan dan baru selesai setengah empat sore. Alhamdulillah lancar, tidak ada kendala,” ucap Carno didampingi Divisi Data dan Informasi PPK Gantar, Hilman.
BACA JUGA:Rapat Paripurna DPRD Indramayu Terkait LPP APBD 2022 Diwarnai Aksi Walk Out
BACA JUGA:Ribuan Hektare Tanaman Padi Mati, Petani Mengadu ke DPRD Minta Solusi
Terungkap, pemilih TPS Lokasi Khusus di Mahad Al Zaytun itu mayoritas merupakan para santri yang berasal dari luar daerah di Indonesia.
“Ada dari Sabang sampai Merauke. Santri dari luar negeri juga ada, tapi kita tidak data. Kan khusus untuk pemilih Pemilu 2024 saja,” lanjut Carno.
Ratusan santri itu tidak bisa pulang kampung saat hari H Pemilu pada 14 Februari 2024 nanti.
Sehingga Mahad Al Zaytun mengusulkan perlunya TPS Lokasi Khusus. Untuk dapat melayani pemilih yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya di TPS asal pada hari pemungutan suara.
BACA JUGA:Komisi V DPR RI ke Indramayu, Breakwater di Pantai Karangsong Segera Dibangun
BACA JUGA:SAI Gelar Kopdar ke-4 Komunitas Pengangguran Plate E di Indramayu
“Adanya TPS Lokasi Khusus ini memang untuk memberikan kesempatan pemilih tetap bisa menyalurkan hak konstitusinya sesuai kriteria dalam Peraturan KPU,” jelasnya.
Selain di Mahad Al Zaytun, dua TPS Lokasi Khusus juga disediakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Indramayu. Jumlah total pemilihnya sebanyak 1.228 orang berdasarkan rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP). (kho)
BACA JUGA:Jenis Lokal Kurang Peminat, Pedagang Datangkan Hewan Kurban dari Luar Daerah
BACA JUGA:Cetak Gemasatria, Gelar Syukuran Lulusan 100 Persen Lanjut Sekolah