Road Bike Indramayu (RBI) bukan klub sepeda. Ini adalah komunitas pengemar sepeda balap. Tak sekadar jadi wadah menyalurkan hobi, merajut kebersamaan serta kampanye hidup sehat dengan cara bersepeda. Lebih dari itu, ikut mencetak calon atlet balap sepeda berprestasi lahir dari Bumi Wiralodra.
KHOLIL IBRAHIM, Indramayu
KISAH terbentuknya RBI bermula pada Minggu, (21/2) lalu. Saat itu, beberapa penggemar road bike (sepeda balap) berkumpul mengagendakan gowes bareng untuk pekan berikutnya.
Lalu tercetuslah ide untuk mengumpulkan pengguna road bike yang selama ini masih banyak yang tercecer untuk ikut bergabung. Jumlahnya ditaksir mencapai 500 orang. Tersebar hingga kepelosok desa.
Cara paling mudah yakni lewat media sosial dan dari mulut ke mulut. Gayung bersambut. Hanya dalam waktu seminggu, sudah sekitar 20-an cyclist yang berminat.
Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Mulai pelajar, mahasiswa, karyawan, PNS, hingga pengusaha. Rentang usia anggota juga bervariasi. Anggota termuda berusia 18 tahun dan yang tertua 65 tahun, yakni Narkim, yang juga mantan pembalap sepeda.
“Ternyata banyak yang bergabung. Nah dari situah tercetus untuk sekalian membuat komunitas sendiri, kita beri nama RBI, Road Bike Indramayu,” ucap salah seorang penggagas RBI, Kurniawan kepada Radar Indramayu, kemarin.
Sesuai rencana, lanjut Kurniawan, digelarlah ride perdana RBI pada Minggu (28/2) kemarin. Mengambil start dari Kecamatan Widasari dan ride menuju Bandara Internasional Kertajati, Majalengka. Menempuh jarak 80 km pulang pergi.
Setelah ride ke Bandara Kertajati itu, rupanya mendapatkan sambutan positif dari para penggemar roadbike. Sehingga banyak yang pengen ikutan bergabung. “Alhamdulillah responnya positif. Dan pastinya kita terbuka juga dari berbagai komunitas road bike untuk bergabung,” tuturnya.
Kurniawan menyebutkan, tidak ada syarat khusus untuk bergabung menjadi anggota RBI. Cukup ikut gowes bersama yang rutin dijadwalkan minimal setiap pekan sekali.
Hanya saja, sebagai komunitas sepeda balap, ciri khas RBI dibandingkan dengan komunitas lain memang menggemari gowes jarak jauh.
Sebab itulah, banyak cyclist yang masih keder ketika diajak masuk RBI. Sebab menganggap komunitas ini selalu gowes jarak jauh dengan speed kencang. Banyak diantara mereka yang malu, takut ditinggal, takut kram, serta khawatir berada paling belakang.
\"Itulah kenapa RBI ini juga menjadi wadah pembinaan. Mumpung ada mantan pembalap sepeda yang ikut dan teman-teman lain yang sudah profesional. Jadi bisa sekalian memberikan pelatihan, teknik-teknik balapan dan sebagainya. Terkonsep untuk melakukan pembinaan kepada calon atlet sepeda balap,” jelas dia.,” terangnya.
Meski baru seumur jagung, tambah dia, RBI ingin menjadi motor penggerak olahraga sepeda balap di Bumi Wiraodra. Bergerak untuk mencari bibit pesepeda potensial. “Jadi misi utama kami adalah menyatukan penggemar road bike di Kabupaten Indramayu. Sekaligus membina calon atlet-atlet muda di balap sepeda, lewat program yang terkonsep,” katanya.
Dengan latihan yang terukur dan intens. Kedepannya bisa mengikuti event balap sepeda berskala lokal maupun nasional. Menjadi juara dan mengangkat nama Kabupaten Indramayu.