- INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar Pesta Rakyat dalam rangka Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) di Sport Center Indramayu, Jawa Barat, Minggu, 4 November 2022.
Acara ini dikuti ribuan peserta yang berasal dari para Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), PMI, PMI Purna dan keluarganya, serta masyarakat sekitar Indramayu. Ini merupakan titik ketiga perayaan HPMI yang digelar BP2MI tahun 2022.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan, HPMI adalah hari menuju kemerdekaan sejatinya para PMI dan kita merayakannya dengan meriah sebagai bentuk kehormatan kepada PMI. Dipilihnya Indramayu adalah karena Indramayu dikenal sebagai kantong terbesar penempatan PMI.
Benny mengungkapkan, u ntuk tiga tahun saja (tahun 2020-2022), ada 25.985 warga Indramayu yang saat ini sedang bekerja di luar negeri seperti Hong Kong, Singapura, dan Taiwan . Artinya, Indramayu bisa menjadi role model daerah-daerah lain untuk memilih bekerja secara resmi.
BACA JUGA:Peduli dengan Pekerja Migran Indonesia, Bupati Nina Diganjar Penghargaan Aspataki Award
“ Tidak hanya itu, penghormatan kepada Indramayu sehingga menjadi pilihan , karena pelindungan kepada para PMI sangat kuat dilakukan oleh pemerintah daerah, apalagi Bupati-nya seorang perempuan. Biasanya kalau perempuan pendekatannya lebih dengan hati,” jelas Benny.
Dalam acara tersebut juga dipamerkan hasil usaha para purna PMI yang telah mereka kembangkan. Di mana dalam usaha tersebut, mereka mendapatkan fasilitasi bantuan modal dari pemerintah daerah. Ada juga pendampingan dan advokasi di tiap desa. Selain itu, para PMI juga diberikan literasi keuangan.
“Yang paling penting dari semua ini adalah semangat Ibu Bupati yang tentunya selaras dengan semangat negara. Saatnya negara hadir, karena negara tidak boleh kalah dengan para sindikat penempatan ilegal PMI,” jelas Benny.
Benny menyebutkan, sebagai penyumbang devisa negara lima besar di Indonesia, PMI layak mendapatkan julukan sebagai pahlawan devisa negara yang harus mendapatkan perlakuan sebagai seorang VVIP (Very Very Important Person).
“Untuk itu, Perayaan Hari Pekerja Migran Internasional Tahun 2022 ini adalah salah satu upaya untuk menghormati jasa para PMI kita, dengan mengusung tema Stop Human Trafficking, Pekerja Migran Bermartabat, Negara Berdaulat,” papar Benny.
Stop Human Trafficking, sambung Benny, diglorakan dan diglorifikasi karena masih maraknya penempatan ilegal yang menjerat para PMI, yang dilakukan oleh para oknum yang memiliki atributif kekuasaan dari berbagai instansi.
“Mereka menjadi korban perdagangan manusia, diperjualbelikan layaknya barang. Ini harus kita akhiri! BP2MI telah melakukan 43 kali pencegahan dan telah menyelamatkan 1.365 PMI yang menjadi korban perdagangan manusia. Terakhir, pada 29 September 2022, telah diselamatkan 160 korban, Ibu-Ibu dan perempuan, yang akan diselundupkan ke Arab Saudi,” imbuh Benny.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina, menyampaikan ucapan terima kasih kepada BP2MI yang telah mengadakan perayaan HPMI melalui Pesta Rakyat di Indramayu, sebagai kantong terbesar penempatan PMI.
“Melalui acara ini, kami terus mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati saat akan bekerja ke luar negeri. Jangan sampai tergiur bujuk rayu para calo dengan gaji yang besar. Jadi harus berangkat secara resmi,” kata Nina.
Nina juga menjelaskan, beberapa program Kabupaten Indramayu, salah satunya adalah PERI (Perempuan Berdikari) untuk purna PMI dan juga keluarganya, dengan memberikan pelatihan-pelatihan agar mereka memiliki kemampuan untuk berusaha. Selain itu, juga ada program KRUCIL (Kredit Usaha Warung Kecil), dengan memberikan pembiayaan tanpa bunga untuk mendukung usahanya, yang bekerja sama dengan Bank BJB.
Adapun gelaran Pesta Rakyat di Indramayu ini diisi oleh kegiatan Jalan Sehat, Senam Pagi, dan juga Hiburan dari penyanyi Hesty Klepek Klepek. Acara ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi CPMI, PMI dan keluarganya, serta masyarakat Indramayu pada umumnya. Dibagikan pula Grand Prize berupa satu sepeda motor, dan Door Prize berupa puluhan sepeda. (oet)