PANDEMI Covid-19, tak menyurutkan niatan warga untuk maju pada Pemilihan Kuwu Serentak di Kabupaten Indramayu 2021. Buktinya, hingga batas akhir masa pendaftaran bakal calon kuwu (balonwu) pada 16 Maret 2021 lalu, sejumlah Panitia Pilwu dibanjiri oleh pendaftar.
Bahkan, jumlah pendaftar balonwu di beberapa desa cukup mengejutkan dengan melebihi batas maksimal 5 orang.
Di Desa Bugel, Kecamatan Patrol misalnya, jumlah pendaftar balonwu tembus 10 orang. Terbanyak dibanding desa-desa lain di wilayah eks Kawedanan Haurgeulis yang menggelar Pilwu Serentak.
“Iya, sampai dengan penutupan pendaftaran, ada 10 warga kami yang mendaftar balonwu. Ini rekor baru. Karena pada Pilwu-Pilwu sebelumnya, tak sampai 5 orang yang mendaftar,” kata Pj Kuwu Desa Bugel, Kecamatan Patrol, Hery Nurdiansyah kepada Radar, Kamis (18/3).
Dari 10 pendaftar itu, ungkap dia, satu diantaranya adalah perempuan. Mereka memiliki latar belakang beragam. Ada tokoh agama, mantan pamong desa, ketua RT, tukang ojek, petani serta ibu rumah tangga (IRT).
Sesuai ketentuan, pelaksanaan Pilkades minimal harus diikuti 2 calon dan maksimal 5 calon. Sehingga, bagi desa yang jumlah calonnya melebihi 5 orang, nantinya akan dilakukan seleksi untuk mendapatkan 5 calon yang akan bertarung dalam pemilihan.
Hery Nurdiansyah mengungkapkan, tanda-tanda akan membludaknya pendaftar balonwu, sudah terlihat sejak masa pendaftarakan dibuka pada 2 Maret lalu. Warga ramai-ramai mengambil berkas persyaratan ke sekretariat Panpilwu.
Mereka pun ternyata serius. Dibuktikan dengan langsung melengkapi sejumlah persyaratan. Terutama yang berkaitan dengan pemerintah desa. Di samping itu, warga yang mengambil berkas merupakan para tokoh yang memang digadang-gadang bakalan maju.
Selain di Desa Bugel, pendaftar balonwu di empat desa di Kecamatan Gantar yang menggelar Pilwu Serentak juga membludak. Berdasarkan informasi di Desa Gantar tercatat 6 orang pendaftar balonwu. Desa Sanca (7), Bantarwaru (6) dan Mekarwaru (6). Hanya saja, pendaftar balonwu didominasi laki-laki. Keterwakilan perempuan masih minim. (kho)