Radarindramayu.id, MOSKOW – Rusia menambah personel prajuritnya untuk menghadapi Ukraina. Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu mengatakan bahwa 87.000 orang dari 300.000 orang yang dimobilisasi telah dikirim ke zona pertempuran di Ukraina.
Berbicara dalam pertemuan dengan kepala militer di Moskow, Selasa (1/11), Shoygu mengatakan para wajib militer, yang melapor ke dinas militer di bawah kampanye wajib militer dua tahunan Rusia, tidak akan ambil bagian dalam operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
"Sebanyak 87.000 orang dikirim ke daerah pertempuran setelah pelatihan tambahan dan koordinasi pertempuran. Koordinasi tempur dari unit yang dibentuk sedang diselesaikan di tempat pelatihan," kata dia.
"Upaya utama difokuskan pada pelatihan lapangan, kemampuan menggunakan alat komunikasi, navigasi, dan pengintaian. Lebih dari 3.000 instruktur yang mendapat pengalaman tempur selama operasi militer khusus terlibat dalam pekerjaan itu," ujar Shoygu, menambahkan.
BACA JUGA:PG Rajawali II Bantah Ada Intimidasi dan Kekerasan ke Petani Indramayu
BACA JUGA:Aksi Gropyokan untuk Kendalikan Hama Tikus di Areal Persawahan
Lebih lanjut dikata Shoygu, semua prajurit, yang menyelesaikan dinas militer mereka di bawah wajib militer, akan dikirim ke rumah-rumah.
Dia mengatakan bahwa tentara bayaran asing terus mengambil bagian dalam perang di pihak Ukraina dan selama dua minggu terakhir, hampir 200 orang dari mereka tewas dalam pertempuran di zona konflik.
Dia mencatat bahwa serangan udara harian Rusia mengurangi potensi militer Ukraina karena mereka menghantam infrastruktur kritis musuh.
Menurut Shoygu, Ukraina menanggapi dengan serangan tak berkesudahan di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, titik evakuasi, dan titik distribusi bantuan kemanusiaan.
BACA JUGA:DKPP Menggelar Rapat, Perketat Pengawasan Sapi dari Luar Daerah
BACA JUGA:Tiga Anak Punk Ditangkap Polisi, Terkait Diduga Terlibat Pengeroyokan
Pada Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan awal wajib militer musim gugur di negara itu.
Tahun ini, 120.000 orang harus melapor ke militer di bawah wajib militer.
Pada 21 September-28 Oktober 2022, Rusia melakukan mobilisasi militer parsial, di mana 300.000 orang direkrut menjadi tentara.
Namun kemudian Shoygu mengatakan mobilisasi militer parsial telah berakhir dan pada Senin (31/10), Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov melaporkan bahwa semua kegiatan mobilisasi telah selesai. (antara)