Radarindramayu.id, ITAEWON - "Orang-orang terus saling mendorong di gang yang sempit, menurun dari arah kelab," kata seorang saksi, yang selamat dari Tragedi Halloween di Itaewon, sebuah distrik di Seoul yang terkenal dengan hiburan malam.
Kesaksian itu dirangkum Yonhap beberapa jam setelah tragedi terjadi pada Sabtu (29/10) malam, menjelang Minggu dini hari.
Yonhap juga mendapatkan kesaksian dari seorang wanita berusia 20-an.
Tragedi itu konon berawal setelah kerumunan besar orang saling dorong berulang kali selama beberapa waktu, yang kemudian menyebabkan orang-orang terjepit di bawah kerumunan.
Dalam waktu singkat, situasi menjadi kacau di gang kecil selebar sekitar empat meter dan panjang 40 meter itu.
Banyak orang yang berusaha bertahan dari kekacauan dengan cara mendorong atau terpaksa menginjak orang di bawahnya.
BACA JUGA:Tiga Desa di Kandanghaur Indramayu Terendam Banjir Rob
"Orang pendek seperti saya tidak bisa bernapas. Saya bisa bertahan karena berada di pinggir gang. Sepertinya orang di tengah paling menderita," kata saksi.
Korban selamat lainnya mengatakan operasi penyelamatan gagal karena jalan-jalan sudah dibanjiri orang-orang dengan kostum Halloween, sehingga menyulitkan pekerja darurat untuk tiba di gang.
Beberapa penyintas Tragedi Halloween Itaewon menyalahkan pemilik bar dan kelab di sepanjang gang, yang diduga menghalangi orang masuk menyelamatkan diri. Saat itu memang sejumlah bar dan kelab sudah habis masa operasional.
"Korban lebih parah karena orang-orang berusaha melarikan diri ke toko-toko terdekat, tetapi diusir kembali ke jalan karena jam kerja sudah berakhir," kata saksi.
BACA JUGA:Pertama di Kabupaten Indramayu Wujudkan Smart Living, Desa Cangkingan Menjadi Desa Hijau
Hingga Minggu (30/10) siang, laporan jumlah korban Tragedi Halloween Itaewon terdapat 151 orang tewas dan 82 luka. Jumlah korban diperkirakan bakal bertambah.
Dari mereka yang tewas, mayoritas adalah perempuan. Kaum hawa menjadi korban paling banyak lantaran tubuh mereka yang relatif lebih kecil, dikombinasikan dengan kostum Halloween yang biasanya berat.
Para korban termasuk 19 orang WNA, termasuk dari China, Iran, Norwegia, dan Uzbekistan.
Kepolisian setempat segera meluncurkan tim investigasi khusus untuk menentukan penyebab kekacauan di Itaewon.
Tragedi Halloween Itaewon disebut merupakan kecelakaan paling mematikan di Korea setelah tenggelamnya feri Sewol pada 2014 yang menewaskan 304 orang, kebanyakan siswa sekolah menengah. (jpnn)
BACA JUGA:Akhir Pekan, Timgab Gelar Razia Kendaraan