Hindari Elf, Tronton Seruduk Rumah Makan di Ruas Jalan Cirebon-Bandung

Selasa 04-10-2022,11:00 WIB
Reporter : Ono Cahyono
Editor : Leni indarti hasyim

Radarindramayu.id, MAJALENGKA - Insiden kecelakaan terjadi di ruas Jalan Cirebon-Bandung, tepatnya di Desa Majasuka, Kecamatan Palasah, Senin (3/10). Kecelakaan itu melibatkan dua kendaraan roda empat serta satu sepeda motor.

Informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 13.45 itu melibatkan mobil tronton dengan nomor polisi (nopol) N 9625 UH dengan damtruk muatan pasir nopol BG 8055 DP, serta motor N-Max T 5964 NB.

Akibat musibah itu, satu warung ambruk karena diseruduk tronton dan seorang pengendara sepeda motor harus dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka serius di lengannya.

Dari keterangan sopir tronton bernama Tatang Mukhta (38), menceritakan awal kronologi kendaraan yang ditungganginya sampai menyeruduk warung makan. Dia mengaku menghindari tabrakan beruntun dengan cara menyeruduk warung makan.

BACA JUGA:Kompolnas Awasi Kinerja Tim Investigasi Tragedi Kanjuruhan

Saat di lokasi kejadian, mobilnya melaju dari arah Cirebon menuju Bandung. Sesampainya di lokasi kejadian, dirinya terkejut tiba-tiba ada elf berhenti mendadak karena menaikkan penumpang. Tepat di belakang mobil elf tersebut ada minibus yang juga mendadak berhenti.

"Otomatis kagok. Jadi saya ngerem dan banting ke kanan. Kebetulan di depan, dari arah berlawanan, ada damtruk bermuatan pasir, dan sempat menyerempet. Kemudian langsung menyeruduk warung makan samping pangkalan ojek," tutur Tatang, warga Pandeglang Banten.

Sopir damtruk bernopol BG 8055 DP, Imam Agus Faisal (28), warga RT 01 RW 06, Desa Ranji Wetan Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, menambahkan, dirinya sengaja banting setir ke kiri untuk menghindari adu bagong.

Dia menceritakan, mobil tronton dari arah timur ambil jalur kanan dan nyaris adu hantam dengan armada yang dikemudikannya, melaju dari arah Bandung menuju Cirebon. Beruntung, ia langsung banting setir ke kiri meski tetap mengenai gerobak belakang.

BACA JUGA:Semarak Pameran Pembangunan Indramayu Expo

"Kalau saya nggak banting ke kiri, kemungkinan adu bagong. Terus, saya juga banting kanan lagi karena di sebelah kiri ada bengkel dan warung juga. Mobil jadi oleng terbalik," tambah Imam.

Beruntung, Imam tidak mengalami luka serius, begitu juga dengan sopir tronton Tatang, yang hanya luka ringan. Sementara pengemudi motor N-Max mengalami luka di lengan karena harus menabrak tronton yang oleng menabrak warung makan.

"Saya mau ngirim muatan ke daerah Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Tapi di lokasi kejadian kena musibah, jadi muatan dialihkan ke truk teman saya," terangnya.

Sementara itu, pengemudi N-Max Nopol T 5964 NB diketahui bernama Supardi (52), warga Perumahan Terangsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Dia melaju dari arah Bandung ke Cirebon. Sedangkan anaknya yang dibonceng, yakni Adit, hanya mengalami luka ringan. Namun keduanya harus dibawa ke rumah sakit. Mereka merupakan kontraktor yang akan berangkat kerja di PT Nabati.

BACA JUGA:Dua Motor Senggolan, Driver Ojol Jatuh Terlindas Truk di Depan SMPN 7 Cirebon

Sedangkan pemilik warung makan, Teti Suwarti warga Desa Majasuka RT 02 RW 03, Blok Jumat, Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka mengaku sudah lama dirinya tidak berjualan. "Hampir beberapa bulan saya nggak jualan karena sepi. Jadi ya tidak di tempati lagi. Tahu-tahu ada kejadian ini dan melihat kondisi warung sangat memprihatinkan," ucap Teti.

Sementara itu, KSPKT Polsek Palasah, Bripka Hendra H mengungkapkan, pihaknya sudah menggali informasi di lokasi kejadian, baik para sopir yang terlibat peristiwa tabrakan, maupun saksi mata warga sekitar. Peristiwa ini langsung ditangani Unit Laka Lantas Polres Majalengka yang juga olah TKP di lokasi kejadian. "Akibat tabrakan ini, hanya dua orang mengalami luka yang harus dibawa ke rumah sakit terdekat. Sedangkan sopir tronton maupun dumptruk hanya luka lecet saja. Begitu juga tidak ada korban pemilik warung karena kondisi warung sedang tutup," ungkapnya.

Pihak kepolisian mengatur arus lalu lintas dengan one way karena kondisi dumptruk bermuatan pasir itu terguling tepat dibahu jalan. Namun dua jam kemudian dapat di evakuasi oleh armada derek. "Proses evakuasi cukup lama karena pasir yang ada di dumptruk itu harus dialihkan ke mobil lainnya menggunakan manual. Setelah itu baru di derek. Faktor cuaca hujan juga menjadi kendala proses evakuasi meski berjalan baik," tukasnya.

BACA JUGA:SMK Nusantara Klarifikasi : Tidak Ada Siswa Kami yang Terlibat Tawuran

Kategori :