Video Warga Minta SMK Nusantara di Panembahan Cirebon Ditutup Jadi Viral, Kesal Sering Terjadi Tawuran

Senin 03-10-2022,16:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Leni indarti hasyim

Radarindramayu.id, CIREBON - Sebuah video yang diunggah warga viral di media sosial, minta sebuah SMK Nusantara di Panembahan, Kabupaten Cirebon, ditutup.

Menurut warga dalam video tersebut, SMK Nusantara yang ada di Kecamatan Panembahan, Kabupaten Cirebon itu, siswanya kerap membuat resah dan sudah banyak korban karena tawuan.

"Ini gara-gara SMK Nusantara menyerang yang di jalanan ini. Kepala dinas, bupati, saya mohon besok SMK Nusantara ditutup," kata warga tersebut, lewat video yang diterima radarcirebon.com.

Warga juga minta, tidak usah ada SMK Nusantara di Panembahan dan ditutup saja. Lantaran, banyak korban yang timbul akibat aksi-aksi tawuran.

BACA JUGA:Akhirnya Terungkap Kasus Prostitusi Libatkan Anak 14 Tahun di Cirebon, Ternyata Muncikarinya dari Majalengka

"Tidak usah ada SMK, nggak usah ada SMK Nusantara di Panembahan. Bikin ricuh. Korban jiwa berjatuhan. Saya saksi mata, SMK Nusantara melakukan penyerangan orang di jalanan dan dibiarkan oleh para gurunya," tegas dia.

Kegeraman warga tersebut, rupanay memuncak karena terjadinya tawuran antar pelajar di Jalur Panembahan-Plered, Kabupaten Cirebon.

"Ini gara-gara SMK Nusantara menyerang yang di jalanan ini. Kepala dinas, bupati, saya mohon besok SMK Nusantara ditutup," kata warga tersebut, lewat video yang diterima radarcirebon.com.

Warga juga minta, tidak usah ada SMK Nusantara di Panembahan dan ditutup saja. Lantaran, banyak korban yang timbul akibat aksi-aksi tawuran.

BACA JUGA:DPR Apresiasi Program Sertifikasi Halal Gratis

"Tidak usah ada SMK, nggak usah ada SMK Nusantara di Panembahan. Bikin ricuh. Korban jiwa berjatuhan. Saya saksi mata, SMK Nusantara melakukan penyerangan orang di jalanan dan dibiarkan oleh para gurunya," tegas dia.

Kegeraman warga tersebut, rupanay memuncak karena terjadinya tawuran antar pelajar di Jalur Panembahan-Plered, Kabupaten Cirebon.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kapolsek Plered, AKP Uton. Menurut dia ada siswa dari SMK Perjuangan dengan SMK Negeri memang mau menyerang.

"Saya tanya pelaku tadi, bilangnya mau pulang. Tapi mereka itu ada orang Kedawung, Tengah Tani dan Kalikoa. Jadi nyasar kalau bilang mau pulang lewat sini," tegas dia.

BACA JUGA:Mau Kuliner di Cirebon, Kini Mindho Kicthen Hadirkan Beragam Olahan Jeroan

Diungkapkan AKP Uton, penyerangan sekitar pukul 14.00 WIB. Anak-anak di SMK Nusantara sebetulnya sudah pulang.

"Saat anak pulang dan masuk, ada penjagaan. Kemudian mereka juga dikawal. Sepertinya ada yang COD. Sebagian murid sudah siap dari arah barat. Tawuran tersebut terjadi di luar sekolah," tutur dia.

Terkait adanya kemarahan warga, AKP Uton membenarkan adanya komplain dari masyarakat yang mungkin memang sudah geram.

"Mereka menyerang dengan menggunakan kendaraan saling lempar. Korbannya bukan hanya anak sekolah, tapi juga warga. Kita sedang melakukan penyelidikan siapa pelakunya, sampai tuntas," tegas dia.

BACA JUGA:Empat Hari Kebakaran 130 H Lahan Ciremai Hangus

Mengenai adanya 4 orang siswa yang dua diantaranya terluka, AKP Uton menegaskan, masih dalam penyelidikan dan pendalaman.

"Kita nanti lihat, kalau modusnya menyerang lanjutkan saja secara hukum. Masyarakat juga geram. Ini sudah kriminal," tandasnya.

AKP Uton mengungkapkan, siswa yang diamankan berasal dari SMK Perjuangan dan SMK Negeri. Sementara itu, dari pihak SMK Nusantara sendiri menolak untuk dimintai keterangannya terkait kemarahan dari warga.

BACA JUGA:161 TKI Ilegal Berhasil Dipulangkan, 3 Diantaranya Warga Indramayu

Kategori :