Radarindramayu.id, INDRAMAYU – Raut muka Nina Listiana (40) tampak sekali memendam kesedihan mendalam. Pasalnya, Zul (8), anak laki-lakinya baru saja mendapatkan musibah, yang tak disangka-sangka.
Anaknya yang punya nama lengkap Zulzalaly Wal Ikhrom, menelan kunci secara tidak sengaja. Bahkan berdasarkan keterangan dokter, saat ini kunci itu posisinya ada di lambung.
Nina Listiana tentu saja panik dan bingung, apalagi saat ini sudah tidak ada lagi sosok suami. Ia bingung saat hendak memeriksakan anaknya ke dokter, karena sama sekali tidak memegang uang.
Biisa dimaklumi, sehari-harinya Nina Listiana hanyalah seorang buruh cuci, yang penghasilannya tak tentu. Paling besar ia mengaku hanya mendapatkan uang paling banyak Rp50 ribu dalam satu hari. Itu juga tdak setiap hari.
BACA JUGA:Kondisi Zul, Bocah Indramayu yang Telan Kunci Gembok Terus Dipantau
Di tengah kebingungan. Demi keselamatan sang buah hati, Zul, Nina memberanikan diri ngutang ke tetangga. Ia mengaku butuh uang Rp 1juta. Ia pun nekat mendatangi tetangga, dari satu rumah ke rumah yang lain. Hingga terkumpul uang Rp 1 juta.
“Saya terpaksa ngutang Rp1 juta ke sepuluh orang, karena saya bingung mau minta tolong ke siapa,” ungkapnya lirih.
Nina sendiri sampai saat ini masih menunggu proses pembuatan BPJS, agar anaknya bisa cepat dibawa ke RSUD Gunung Jati Cirebon, sesuai rujukan dari RSUD Indramayu.
Direktur RSUD Indramayu, dr Deden Bony Koswara mengakui kalau dari hasil pemeriksaan, Zul dalam kondisi baik dan tidak ada yang mengkhawatirkan atau mempengaruhi secara fisiknya. Zul juga tidak mengalami kelainan medis.
Untuk melakukan pengambilan kunci tersebut, lanjut Deden, harus dilakukan melalui cara endoskopi. Hal itu, harus dilakukan oleh dokter spesialis bedah anak maupun spesialis bedah lainnya.
“Karena di RSUD Indramayu belumbisa, jadi kami rujuk ke RS Gunung Jati Cirebon,’’ kata Deden.
Meski demikian, lanjut Deden, pihaknya akan terus memantau kondisi Zul. Apabila sebelum 1 Oktober 2022 pasien anak tersebut mengalami kondisi yang membutuhkan penanganan segera, seperti misalnya kunci itu sampai turun ke ususnya atau ada infeksi, maka pihaknya akan melakukan operasi di RSUD Indramayu.
Deden mengakui, pasien tersebut tidak memiliki BPJS Kesehatan. Karena itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan dan mengajukan pasien itu sebagai penerima bantuan iuran (PBI) atau peserta bukan penerima upah (PBPU) Pemda.
“Jadi preminya dibayar oleh pemda. Cuma tidak bisa langsung. Itu aktifnya 1 Oktober 2022,’’ kata Deden.
Seperti diberitakan, bocah asal Indramayu yang biasa dipanggil Zul ini tak sengaja menelan kunci gembok. Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu, 14 September 2022 malam.
Saat itu, dia baru selesai mengerjakan tugas sekolahnya dan main handphone sambil berbaring.
‘”Saat itu saya lagi main HP sambil tiduran, terus kuncinya saya gigit-gigit. Sayanya tuh ngantuk dan ketiduran, terus gak sengaja kuncinya ketelan,’’ ujar Zul, saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Lemahabang, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa, 20 September 2022.
Zul langsung berusaha memuntahkan kunci tersebut. Namun, kunci sebesar ibu jari itu tersangkut di kerongkongannya dan tidak bisa dikeluarkan. Hingga kini, bagian lehernya masih nampak kehitaman
Karena panik, Ibu kandung Zul, Nina Listiana (40), langsung membawa anak ketiganya itu ke salah satu klinik. Namun, petugas di klinik tidak bisa menangani dan mengarahkannya ke RSUD Indramayu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Indramayu, kunci gembok itu ternyata telah bersarang di dalam lambung Zul. Namun, pihak RSUD Indramayu tidak bisa menangani lebih lanjut sehingga merujuknya ke RS Gunung Jati Cirebon.
Nina mengaku bingung karena tidak memiliki biaya untuk membawa Zul ke RS Gunung Jati Cirebon. Penghasilannya dari menjadi buruh cuci pakaian, hanya cukup untuk makan sehari-hari.