Radarindramayu.id, PATROL-Angkutan Kota (angkot) hampir punah. Dari tahun ke tahun, jumlahnya terus menyusut alias berkurang. Bahkan, penyusutan jumlah angkot berkali-kali lipat selama sepuluh tahun terakhir.
Seperti angkot jurusan Patrol-Haurgeulis misalnya. Saat ini angkot yang beroperasi tersisa hanya sekitar 30 unit. Padahal, beberapa tahun sebelumnya, jumlah angkot mencapai 75 unit.
“Sepuluh tahun terakhir jumlahnya berkurang terus. Dari 30-an angkot itu juga tidak semuanya beroperasi,” kata Kepala Sub Terminal Patrol, Mardianto kepada Radar Indramayu, Rabu (14/9).
Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyusutan angkot jurusan Patrol-Haurgeulis. Diantaranya usia armada yang sudah tua hingga tak lagi dioperasikan.
BACA JUGA:Pertamina Apresiasi Penggerebekan Elpiji Oplosan di Palimanan Timur
Kemudian beralihnya pilihan masyarakat dalam menggunakan moda trasportasi seiring makin mudahnya memiliki kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor.
Faktor lainnya, karena menjamurnya tukang ojek konvensional maupun online sebagai pilihan jasa trasportasi umum.
“Masyarakat sekarang sudah banyak yang punya motor mobil sendiri. Pegawai dan pelajar saja sekarang banyak yang berangkat pulang sekolah bawa motor sendiri. Angkot ditinggalkan. Dampaknya, pendapatan sopir angkot menjadi berkurang,” katanya.
Mardianto mengungkapkan sejumlah pengusaha angkot di wilayah eks Kawedanan Haurgeulis banyak yang gulung tikar. Lantaran tidak mampu memenuhi biaya operasional yang terus meningkat.
BACA JUGA:Sidang Kasus KDRT, Hadirkan Anak Kandung Artis Yuyun Sukawati sebagai Saksi
"Ditambah lagi sekarang dampak kenaikan BBM. Biaya operasional tambah meningkat, harga suku cadang pasti naik. Ini yang membuat kondisi angkot seperti hidup segan mati tak mau," tuturnya.
Melihat perkembangan kemajuan zaman dan moda transportasi saat ini, tidak menutup kemungkinan jumlah angkot akan semakin menyusut dan bahkan menghilang.
BACA JUGA:Hari INi SIM Keliling Ada di Pasar Kertasmaya. Jangan Lupa Bawa Persyaratannya