Radarindramayu.id, INDRAMAYU - Kebaya biasanya dipakai oleh perempuan dalam acara resmi
atau seremonial. Namun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ibu-ibu justru memakai kebaya
untuk mengikuti lomba senam. Simak keseruannya.
Ratusan ibu-ibu dengan pakaian kebaya mengikuti Lomba Senam Berkebaya, yang digelar Pemkab
Indramayu, menyambut Peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, 9 Agustus 2022 lalu, di halaman
kantor Pemkab Indramayu. Kebaya ternyata tidak menjadi kendala. Mereka tetap ceria.
Sebanyak 59 tim menjadi peserta Gebyar Lomba Senam Berkebaya ini. Mereka berasal dari ibu-ibu
Dharma Wanita Perangkat Daerah, Tim Penggerak PKK Kecamatan dan juga utusan Bhayangkari.
Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, Gebyar Lomba Senam Berkebaya ini digagas untuk
mendukung upaya pemerintah pusat mendaftarkan kebaya, sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB)
asal Indonesia kepada UNESCO.
BACA JUGA:Bingung Mau Ngurus SIM? Ini Jadwal SIM Keliling Hari Ini
Seperti diketahui, sebelumnya Batik juga telah diakui dan ditetapkan UNESCO sebagai WBTB asal
Indonesia pada tahun 2009.
WBTB atau Intangible Culture Heritage adalah praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan,
atau keterampilan, serta instrumen, objek, artefak, dan ruang budaya yang dianggap oleh UNESCO
sebagai bagian dari warisan budaya suatu tempat.
“Mari kita mencintai dan bangga mengenakan kebaya sehari-hari mulai sekarang dari Sabang sampai
Merauke,” ajak Bupati Nina.
Bupati Nina juga mengaku gembira dan bangga, melihat kebaya nasional yang dikenakan beberapa
peserta lomba senam dipadupadankan dengan batik khas Indramayu. Hungga menjadi perpaduan
yang cantik dan serasi.
“Perpaduan kebaya dan batik khas Indramayu menjadikan kebaya semakin cantik untuk dikenakan. Ini
bukti bahwa kebaya layak disebut warisan budaya tak benda,” ungkapnya.
Berbagai gerakan senam dipertontonkan para peserta. Salah satu keseruan terjadi ketika peserta
melakukan gerak senam siCita (senam Cinta Tanah Air). Senam siCita sendiri adalah karya Presiden
RI ke-5, Megawati Soekarnoputri.
Gerakan senam lainnya yang ditampilkan peserta adalah senam Sekoper Cinta milik masyarakat Jawa
Barat besutan istri Gubernur Ridwan Kamil, Atalia Praratya. Tidak lupa ada juga Senam Indramayu
Bermartabat yang merupakan gagasan Bupati Indramayu Nina Agustina. Disusul dengan senam kesegaran
jasmani yang juga menjadi hits.
Dari penampilan 59 tim, juri menetapkan pemenang untuk lomba senam ini dalam beberapa kategori.
Untuk kategori TP PKK Kecamatan, juara pertama diraih Kecamatan Cantigi, disusul Kecamatan Tukdana,
dan Kecamatan Gabuswetan. Sedangkan juara harapan 1 diraih Kecamatan Sindang dan juara harapan 2
diraih Kecamatan Anjatan.
Untuk kategori Dharma Wanita Perangkat Daerah dan Organisasi lainnya, juara 1 diperoleh tim
Bhayangkari, juara 2 tim Inspektorat, dan juara 3 tim Diskimrum, dengan juara harapan 1 dan 2
diperoleh Tim Bappeda dan Tim PDAM.
Sementara Juara Busana Terbaik diraih Tim Bhayangkari, dan Juara Favorit diraih Tim Satpol PP-
Damkar Kabupaten Indramayu.
Tentang Kebaya
Dikutip dari Wikipedia, Kebaya adalah pakaian bagian atas yang memiliki karakteristik terbuka di
bagian depan dan dibuat secara tradisional dari kain ringan seperti brokat, katun, kasa, renda,
atau voile, dan terkadang dihiasi dengan sulaman.
Bagian depan diamankan dengan kancing, pin, atau bros. Sedangkan pakaian bagian bawah untuk pakaian
ini biasanya dikenal sebagai sarung, kemben atau sepotong kain panjang yang dililitkan di pinggang
dan dapat berupa batik, ikat, songket atau tenun
Kebaya secara resmi diakui sebagai pakaian nasional dan juga ikon busana Indonesia, meskipun penggunaan
kebaya hanya dipakai oleh Jawa, Sunda dan orang Bali secara berkala.
Di Malaysia, Singapura dan Brunei, kenaya diakui sebagai salah satu pakaian etnis terutama di kalangan
komunitas etnis Melayu dan Peranakan, dan kebaya biasanya dikenal di wilayah ini sebagai
"sarung kebaya" yang berasal dari penamaan komponen lengkapnya. Sementara, gaya sarung kebaya
bervariasi antara satu tempat dengan tempat lainnya didalam cangkupan wilayah tersebut.
Kebaya telah menjadi ikon mode Asia Tenggara, dengan banyak maskapai penerbangan berbendera Asia
Tenggara termasuk Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Royal Brunei Airlines dan Garuda Indonesia
telah mengadopsi pakaian tradisional ini sebagai seragam untuk pramugari perempuan maskapai tersebut.
(oet)