Radarindramayu.id, TERISI - Kawasan palang pintu perlintasan rel Kereta Api (KA) bisa menjadi tempat paling berbahaya bagi para pengguna jalan. Pengendara yang tidak tertib dan asal terobos saat kereta melintas, alamat bisa terjadi kecelakaan.
Nah, di Kabupaten Indramayu ada beberapa tempat perlintasan paling berbahaya, salah satunya tak jauh dari stasiun KA Terisi.
Perlintasan rel KA Terisi yang membelah Desa Karangasem dan Desa Rajasinga memang dikenal semrawut. Kerap menjadi titik kemacetan. Puncaknya biasa terjadi pada jam berangkat-pulang kerja. Terlebih ketika palang pintu kereta api baru saja dibuka.
Seperti terpantau pada Kamis sore, (4/8) sekitar pukul 16.15. Arus lalu lintas di perlintasan rel KA Terisi semrawut bukan main.
BACA JUGA:Roy Suryo Pulang Touring Bersama Komunitasnya Lanjut 'Weekend' di Hotel Prodeo
Sesaat palang pintu di lintasan sebidang itu dibuka, ratusan kendaraan yang sebelumnya menumpuk di dua jalur berlawanan saling serobot. Tidak sabaran untuk segera sampai keseberang rel.
Hanya saja, saat baru setengah jalan, kendaraan melambatkan lajunya di perlintasan sebidang. Terjebak di tengah-tengah rel. Kondisi diperparah dengan banyaknya kendaraan-kendaraan proyek yang melintasi jalan provinsi baik dari arah selatan maupun utara.
“Lalu lintas dari dua arah memang selalu ramai, apalagi pas jam orang berangkat kerja dan pulang kantor. Sore apalagi. Semrawut parah,” ujar Hilmi, salah seorang warga.
Senada dikatakan Yanto, pengguna jalan. Kepadatan arus lalu lintas juga dibarengi tingginya frekuensi perjalanan kereta api yang melintasi kawasan pintu perlintasan itu. Berbarengan dengan jam sibuk jalan raya.
BACA JUGA:KIB Daftar ke KPU Bersama, Airlangga: Chapter Baru dan Bukti Kami Tetap Solid
“Baru saja palang pintu dibuka, eh mau nutup lagi. Sementara banyak kendaraan terjebak ditengah-tengah. Horor pokoknya,” ujarnya.
Menurutnya, faktor penyebabnya antara lain kondisi jalan di kawasan perlintasan rel yang menikung, sempit dan menanjak. Rusak pula. Membuat motor maupun mobil kesulitan lewat.
Seringnya terjebak saat di tikungan. Kadang ada kendaraan yang tertahan di tengah-tengah. Sehingga menghambat kendaraan lain di belakangnya.
BACA JUGA:Akhirnya 12 WNI yang Disekap di Kamboja Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
“Belum lagi di kiri-kanan jalan banyak pertokoan. Mobil dan motor pada parkir sembarangan. Tambah ruwet,” ucapnya.