Masa Tenang, Bus Shalawat Berhenti Beroperasi

Selasa 05-07-2022,11:30 WIB
Reporter : Adun Sastra
Editor : Leni indarti hasyim

Radarindramayu.id, MAKKAH - Arab Saudi telah mengumumkan pemberhentian operasi Bus Shalawat yang setiap hari membawa jamaah haji untuk melaksanakan salat lima waktu ke MasjidilHaram. Bus berhenti beroperasi pada Senin (4/7) sekitar pukul 10.30 waktu setempat.

Bagi  jamaah haji yang memaksakan diri untuk salat di Masjdilharam, harus naik angkutan umum. Bahkan, ada jamaah yang nekat berjalan kaki. Meski jarak antara maktab atau penginapan ke Masjidilharam diperkirakan 5 kilometer.

Pagi itu sekitar pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS), saya bersama dua jamaah bernama Sudiyono dan Munawar sengaja mencoba berangkat menaiki Bus Shalawat. Ternyata benar, hanya tiga orang jamaah termasuk saya di dalam bus.

Sesampainya di terminal dengan kode A1 khusus jamaah haji asal Indonesia, saat di mana kami turun, tiba-tiba dihampiri seorang petugas haji berpakaian lengkap. Dia meminta kami agar pulang ke maktab karena  bus sudah berhenti melayani jamaah haji. Bagi jamaah yang memaksakan diri, harus pulang menggunakan jasa angkutan umum alias bayar sendiri.

BACA JUGA:KIB di Jateng, Airlangga: Kita Dibentuk untuk Menang!

Petugas haji itu memohon pada kami agar membatalkan niat ke Masjidilharam. “Tolong Pak Haji, baiknya pulang lagi. Karena kalau ada apa-apa di jalan saat masa tenang, petugas haji yang terkena imbasnya,” ujar petugas haji bernama Muhammad itu sambil memohon agar kami kembali ke pemondokan. Beruntung bus dengan nomor 5 yang mengangkut jamaah haji khusus nwilayah Misfalah itu masih ada.

Selanjutnya saya dan dua jamaah juga memilih pulang lagi ke pemondokan. Dan, memang sebenar. Saya sendiri ingin melihat kondisi yang sebenarnya di lapangan. Juga ingin mengambil gambar ratusan bus yang memang sudah dikandangkan ke terminal.

Sementara itu, dari catatan saya, ada lima sektor yang ditempati jamaah Indonesia. Yaitu Mahbas Jin, Syisyah, Raudah, Jarwal dan Misfalah. Para jamaah dari 13 embarkasi akan ditempatkan di masing-masing sektor tersebut.

BACA JUGA:Imbas Ketatnya Pasokan Akibat Sanksi Rusia, Harga Minyak Dunia Meroket

Stiker akan ditempel di setiap bus, sementara kartu diberikan masing-masing kepada jamaah. Stiker atau kartu berwarna putih untuk rute Mahbas Jin-Bab Ali ditandai dengan angka 1, warna biru rute Syisyah-Syieb Amir dengan angka 2, warna hijau rute Raudah-Syieb Amir ditandai angka 3, hitam untuk rute Jarwal-Syieb Amir angka 4 dan warna coklat untuk rute Misfalah-Jiad angka 5.

Bus berhenti beroperasi pada masa puncak haji yaitu saat Armuzna/masyair pada 5-12 Juli 2022 karena bus akan digunakan untuk angkutan jamaah ke Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Sehingga saat ini, seluruh jamaah haji melaksanakan salat lima waktu di masing-masing maktab. Kondisi di sepanjang jalan menuju Masjidilharam mulai sepi. Dan setiap perempatan jalan juga ditutup. Hal ini untuk menghindari kemacetan saat seluruh jamaah akan diarahkan menuju Arafah.

Calon jamaah haji dari mulai pagi hingga sore hari akan terus berdatangan. Petugas haji akan menjadwalkan masing-masing maktab dengan menggunakan Bus Shalawat hingga malam hari.

BACA JUGA:Imbas Dolar Amerika Anjlok, Harga Emas Hari Ini Naik

Setelah bermalam di Arafah, sore hingga malam hari menuju lokasi Muzdalifah untuk mengambil batu dan lanjutkan ke Mina untuk lempar jumrah atau lontar jumrah yang merupakan bagian dari ibadah haji tahunan di Tanah Suci.
Sebagaimana laporan sebelumnya, menjelang kegiatan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Pemerintah Arab Saudi makin mengetatkan pemeriksaan. Sepertinya tidak mau kecolongan adanya jamaah haji ilegal masuk wilayah Armuzna.

Sementara itu, tampak sejumlah tenda sudah terpasang di Arafah guna pelakasanaan wukuf. Jamaah haji tahun ini dimanjakan. Itu karena di dalam tenda yang akan digunakan jamaah bermalam di Arafah dan Mina, dilengkapi dengan fasilitas layaknya hotel. Setiap jamaah kebagian satu kasur atau tempat tidur, bantal dan selimut, serta ruangan ber- AC.

Kategori :

Terkait