Sejak itu H Sondani tertarik pada pandangan pertama, perbincangan singkat keduanya sebatas basa-basi, H Sondani yang bisa dibilang cari perhatian.
"Itu saya belum nembak (menyatakan cinta). Nembaknya habis Lebaran," ucap kakek yang mengaku sebagai juragan tanah ini.
Tiba saat Ramadan. Kisah cinta dan penasaran H Sondani akan gadis muda itu berlanjut.
Senyum dan sosok Fia yang pendiam itu membuat kepayang. H Sondani datang ke rumah Fia di Blok 3, Tegalgubug.
BACA JUGA:Umur Berapa Gadis Mulai Mentruasi? Berikut Penjelasan Dokter Ahli Kandungan
Percaya diri, ia mengajak kencan. Direstui sang ayah yang berusia lebih 70 tahun --orang tua perempuan Fia sudah meninggal.
"Waktu bulan puasa saya ajak jalan-jalan naik motor, buka bersama, makan-makan. Dan dia mau," beber H Sondani.
Kakek Sondani semakin percaya diri. Ada sinyal, tak bertepuk sebelah tangan. Bukan satu atau dua kali H Sondani mengajak anak ke-9 dari 10 bersaudara itu jalan-jalan naik motor.
"Terus saya nanya ke Fia; punya pacar belum nok, kalau belum saya ada minat. Kalau sudah punya, saya nggak mau," ungkap H Sondani kepada Fia. Lalu dijawab belum. Sondani tambah gede rasa.
Singkat cerita, orang tua laki-laki Fia memanggil H Sondani ke rumahnya di Blok 3 itu.
Beliau ingin mengobrol langsung dengan H Sondani yang sudah kondang namanya bagi masyarakat Arjawinangun ini.
Ayah Fia itu, kata Sondani, menanyakan keseriusannya dengan Fia. Karena berkali-kali telah jalan berdua.
"Pak haji seneng tah sama Fia?" tanya orang tua Fia kepada Sondani. Juragan tanah itu pun tak ragu. H Sondani menjawab senang (suka).
BACA JUGA: Pembukaan Keran Ekspor CPO Disertai Pengawasan Ketat
"Malah lebih dari senang, yaitu melas (kasihan)," ucapnya.