Radarindramayu.id, CIREBON - Beredar surat pembuatan silailah Sunan Gunung Jati yang diterbitkan Keraton Kasepuhan, bertanda tangan Sultan Sepuh Jaenudin II.
Surat tersebut beredar di grup whatsapp, Minggu (15/5/2022). Tertulis terkait penerbitan babon silsilah Sunan Gunung Jati dan Pangeran Cakrabuana.
Selain surat yang menggunakan kop Keraton Kasepuhan, juga terdapat tanda tangan Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja atau Pangeran Heru Rusyamsi.
Dalam surat yang diterima, tertulis bahwa Sultan Sepuh Jaenudin II mengeluarkan babon silsilah turunan Sunan Gunung Jati dan Pangeran Cakrabuana.
BACA JUGA:Arhanudse dan Kodim Kota Cirebon Patroli Bawa Senjata Lengkap, Cari Geng Motor
Adapun syarat pengeluaran babon silsilah itu, diantaranya foto, fotocopy babon silsilah dari orang tua dan leluhur sebelumnya. Kemudian biaya administrasi Rp300 ribu.
Dalam surat itu, tertera cap dan tanda tangan Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja, Pangeran Heru Rusyamsi alias Kuda Putih. Disertai kop surat Keraton Kasepuhan.
Namun, kop surat itu berbeda dengan yang biasa dikeluarkan oleh Keraton Kasepuhan. Karena penggunaan logo yang berbeda.
BACA JUGA:Top 24 DBL Camp Mayoritas Dihuni SMA BPK Penabur Cirebon
Sebelumnya, Santana Kesultanan Cirebon (SKC) menyesal telah melakukan pengangkatan sebagai Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja.
Pasalnya, Pangeran Kuda Putih dianggap telah melakukan beberapa tindakan yang tidak sesuai dengan kepercayaan Santana Kesultanan Cirebon.
Satu diantaranya adalah Pangeran Kuda Putih yang bernama asli Heru Arianatareja, telah mengubah nama menjadi Sultan Sepuh di kartu tanda penduduk (KTP).
“Sudah kebablasan. Tindakannya tidak sesuai dengan isi pengukuhan sultan sepuh di Kabupaten Kuningan,” kata Tim Formatur Deklarasi Sultan Sepuh, R Nana Mulyana Latief.
BACA JUGA:Menko Airlangga Dukung Penyandang Disabilitas untuk Terus Produktif dan Berkreasi
Tindakan Pangeran Kuda Putih tersebut telah membuat Tim Formatur Deklarasi Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja menyesal telah melakukan pengukuhan.
Karenanya, banyak pengurus dan petinggi Santana Kesultanan Cirebon (SKP) menyatakan mundur dari perjuangan sejarah peteng Keraton Kasepuhan Cirebon. (rdh)
BACA JUGA:Pasang Pamflet ke Desa-Desa, Pemcam Sukagumiwang Ajak Kader Posyandu Lebih Aktif