Radarindramayu, CIREBON - Desa Mertapada, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon dianggap mencekam, menyusul beredarnya video tawuran susulan dan pesan berantai yang menyebutkan adanya sweping dan jam malam.
Sweping dan adanya jam malam yang menyebar tersebut, membuat kondisi di Desa Mertapada jadi mencekam.
Hal tersebut imbas dari salah seorang pemuda yang meninggal akibat pengeroyokan di Desa Mertapada.
Yang terbaru, Camat Astanajapura didamping Muspika, dan para kuwu se-Kecamatan Astanajapura mendatangi rumah korban berinisial AM (20) di desa Mertapada.
BACA JUGA:Jadi Korban Rampok, Warga Brebes Ditinggalkan di Wilayah Waled, Kondisi Mata Ditutup Lakban
AM adalah korban meninggal dunia kasus pengeroyokan yang terjadi di Desa Mertapada Kabupaten Cirebon.
Kedatangan camat, Kapolsek dan para Kuwu se-Kecamatan Astanajapura ke rumah korban bermaksud untuk meredam emosi warga serta keluarga korban.
Itu setelah sebelumnya beredar video serta berita bohong alias hoax terkait tawuran di wilayah Desa Mertapada.
Camat Astanajapura Suharto MT memastikan, video tawuran yang sempat beredar di masyarakat adalah hoax.
BACA JUGA:Pria asal Cirebon dan Majalengka Nyaris Diamuk Warga, Diduga Pencuri Sepeda Motor
“Meredam (emosi) warga dan keluarga pun jangan sampai terprovokasi oleh berita-berita atau isu-isu hoax,” ujar Suharto.
Sebelumnya, beredar video tawuran di kawasan Desa Mertapada yang ternyata video lama yang diunggah kembali oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Yang katanya ada jam malam, ada sweeping, ada penyerangan dan lain sebagainya, itu hoax semua itu,” lanjut Suharto.
Suharto juga menjamin jika keamanan di Wilayah Kecamatan Astanajapura khususnya Desa Mertapada tetap terjaga.
BACA JUGA:Caktisno, Daftar Sekolah Anaknya Pakai Uang Logam Sekarung Beras