Radarindramayu - Peristiwa seorang penghuni panti jompo yang dinyatakan meninggal secara keliru. Mengakibatkan Enam pejabat kesehatan Shanghai, China, harus menghadapi penyelidikan.
Kasus Warga lansia yang keliru dinyatakan meninggal itu telah dimasukan ke dalam kantong mayat dan dibawa oleh petugas koroner ke sebuah van yang menunggu di depan gedung kamar mayat. Namun para pekerja kamar mayat kemudian menyadari bahwa warga tersebut masih hidup.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu sore (1/5) itu, sempat difilmkan oleh penonton dan rekamannya dengan cepat menyebar secara online.
BACA JUGA:Jemaah Shalat Ied JIS Ramai di Jakarta, Bukti Anies Manjakan Warganya
Akibat itu kemudian memicu reaksi keras di kota yang telah dikunci selama lima minggu dan memicu kekhawatiran bahwa sistem medis kota dianggap sudah kewalahan.
Dalam rekaman itu, pekerja yang mengenakan pakaian pelindung terlihat menarik kantong mayat dari mobil ke troli. Mereka kemudian membuka kantong tersebut dan melihat ke dalam tas hingga akhirnya menyadari orang di dalamnya masih hidup.
"Hidup! Apakah kamu melihat itu? Hidup!" kata salah satu petugas yang direkam dan disebarluaskan di Twitter, dikutip dari The Guardian, Selasa (3/5).
BACA JUGA:Hari Kedua Lebaran, Sejumlah Titik Jalan di Kuningan Mengalami Kepadatan Kendaraan
"Jangan menutupinya lagi!" teriak yang lain.
Kemudian para petugas itu langsung bergegas pergi untuk berbicara dengan orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung di luar gedung, dan pasien lanjut usia itu didorong kembali ke dalam.
Atas peristiwa itu dikonfirmasi oleh pemerintah kabupaten Putuo, yang mengatakan bahwa penyelidikan telah dimulai.
Sementara Komisi Pengawas Shanghai dan Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin mengatakan, lima pejabat, termasuk direktur rumah perawatan dan seorang dokter, telah dipecat dan diselidiki. Sedangkan sejumlah pejabat terkait lainnya ditegur.
BACA JUGA:Macet di Lembang, Kendaraan Tersendat dari Arah Subang
Panti jompo Shanghai yang menyatakan warga tersebut itu meninggal, Xinchangzheng juga telah meminta maaf. Sementara rumah duka dilaporkan memuji karyawannya karena memperhatikan orang itu masih hidup, dan menghadiahi mereka masing-masing 5.000 yuan.
Media Shanghai melaporkan pasien lanjut usia itu telah dipindahkan ke rumah sakit untuk menerima perawatan.
Dan peristiwa itu mengejutkan orang-orang di China, di mana gelombang Omicron menantang komitmen pemerintah terhadap langkah-langkah Zero-Covid yang kontroversial.
“Bagaimana kalau kejadian ini tidak sempat ditangkap oleh warga Shanghai?” ujar seorang komentator laporan media pemerintah.
"Panti jompo akan menjadi tempat terakhir bagi banyak lansia, terutama beberapa lansia kesepian yang tidak punya pilihan," kata yang lain.
“Siapa yang berani mengirim orang tua mereka ke panti jompo sekarang? Dan siapa yang berani tinggal di panti jompo dengan pikiran yang tenang?” pungkas rentetan komentar itu.(len/rmol)
BACA JUGA:Libur Lebaran di Plangon Cirebon, Lalu Lintas Macet