Daripada Beli Ikan, Masyarakat Indramayu Lebih Suka Beli Rokok

RADARINDRAMAYU.ID - Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indramayu menunjukkan bahwa pengeluaran masyarakat untuk membeli rokok lebih tinggi dibandingkan membeli ikan, udang, cumi, dan atau kerang. 

Dilansir dari publikasi "Indramayu Dalam Angka 2025" oleh BPS Indramayu di laman resminya, pada tahun 2024 total pengeluaran masyarakat Indramayu untuk rokok mencapai Rp126.016.000 (seratus dua puluh enam juta enam belas rupiah) per bulan. 

Sedangkan pengeluaran untuk ikan hanya mencapai angka Rp44.667.000 (empat puluh juta enam ratus enam puluh tujuh rupiah). 

BACA JUGA:139 Desa Selesai Bimtek Aplikasi SIAP DESA, Langkah Sukseskan Pilwu Semi Digital di Indramayu

Penanggung Jawab Statistik Kesra BPS Indramayu, Meilisa, menyampaikan bahwa sepertinya kebiasaan merokok masyarakat Indramayu tampak cukup kuat, bahkan melampaui pengeluaran untuk ikan yang mengandung banyak gizi. 

“Memang cukup tinggi pengeluaran masyarakat untuk rokok, padahal kalau dialihkan untuk makanan bergizi hasilnya akan lebih baik,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu 29 Oktober 2025.

Ironisnya, kata Meilisa, perbedaan pengeluaran rokok masyarakat berpenghasilan tinggi dan rendah tidak terlalu signifikan. 

“Perbedaannya tidak signifikan antara masyarakat berpenghasilan rendah dan tinggi, rata-rata pengeluaran untuk rokok hampir sama,” kata Meilisa.

BACA JUGA:Warga Indramayu Habiskan Uang untuk Rokok Capai 100 Juta Per Bulan, Lebih Tinggi dari Makanan Pokok

Sementara itu, Silvie Nailil Huda, seorang warga Desa Wirakanan Kecamatan Kandanghaur Indramayu, berpendapat bahwa membeli ikan lebih efisien daripada membeli rokok. 

"Makan ikan lebih sehat daripada merokok. Kalau beli ikan bisa untuk satu keluarga, beli rokok hanya untuk satu orang," kata dia, kepada Radar Indramayu, Rabu 29 Oktober 2025. 

Atas hal tersebut, Silvi berharap masyarakat bisa mengurangi pengeluaran untuk rokok, dan meningkatkan konsumsi ikan. 

Sumber: