Kholis Pemuda Asal Krasak yang Mampu Olah Bambu Jadi Miniatur Perahu

Kholis Pemuda Asal Krasak yang Mampu Olah Bambu Jadi Miniatur Perahu

KREATIF: Kholis (24) didampingi Sekertaris Camat Jatibarang Supendi saat menunjukan miniatur perahu layar-Anang Syahroni-radarindramayu

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Berbekal dari ketertarikan mempelajari keterampilan membuat karya seni miniatur perahu layar dari bahan kayu dua tahun lalu, kemudian belajar secara otodidak, kini Kholis (24) pemuda asal Blok Carik, Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang mampu membuat miniatur perahu layar dari bahan kayu dan bambu dengan nilai jual Rp200-700 ribu per unitnya.

“Awalnya dari rasa ketertarikan saya ketika melihat karya seni perahu layar milik orang bagus gitu, nah dari situ muncul keinginan saya belajar bagaimana sih cara membuatnya,” ucap Kholis pada Radar Indramayu, Kamis (2/10/2025).

Dalam proses belajar, Kholis mengatakan dirinya pernah belajar kepada salah satu perajin miniatur perahu, namun dalam perjalanannya belajar itu tidak berjan mulus, hingga tidak sampai selesai. Namun dirinya masih bersemangat ingin kembali belajar, keinginan yang kuat itulah membuatnya mencari berbagai sumber belajar lainnya untuk menekuni mengasah kembali keterampilan yang sebelumnya didapatkannya.

kemudian, proses belajar dilanjutkan secara otodidak lewat media sosial dan kanal youtube. Selama belajar itu, Kholis banyak melihat berbagai cara merangkai potongan-potongan lempengan kayu dengan lem, yang dibentuk hingga menjadi satu karya seni miniatur perahu layar.

BACA JUGA:Tim Kelautan Unpad Sukses Gelar Ekspedisi Oseanografi dan Konservasi di Pulau Biawak

“Bahan itu dari bahan kayu yang sudah tidak terpakai, seperti bambu yang dibelah tipis-tipis ada juga dari kayu jati, itu kita rangkaian untuk hasilkan satu miniatur perahu butuhkan waktu 3 sampai 7 hari tergantung tingkat kesulitan dan detail bentuknya seperti apa,” ujarnya.

Berkat keterampilannya tersebut, Kholis mendapat perhatian dari Pemerintah Desa Krasak dan mengenalkan ke Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dispara) Kabupaten Indramayu, rupanya melalui hal itu jalannya mulai terbuka, karena hasil karyanya tersebut bisa kerjasama dengan salah satu hotel berbintang di Kabupaten Indramayu, yang mana produk miniatur perahu selalu dipesan untuk hiasan hotel tersebut.

Selama proses pembuatan, sambung Kholis tidak ada kesulitan, namun yang harus diperhatikan saat membuat hasil karya seni miniatur perahu layar, adalah tingkat pemasangan dan merangkai bagian-bagian potongan kayu sebaik mungkin, agar bisa tercipta karya yang memuaskan untuk para calon dan para konsumennya.

“Harus detail ya, agar terlihat bagus dan rapi, miniatur perahu ada 7 produk ya, ada perahu tanpa layar dan layar, kemudian daya tahan produk bisa sampai 10 tahunan, pemasaran sudah merambah ke marketplace, baik online dan offline,” kata Kholis.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Komplet H-2, Emil Audero Siap Bergabung dan Ole Romeny Diharap Fit Kontra Arab Saudi

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: