Kering, Waduk Cipancuh Manjakan Penggembala Kambing
LOKASI ANGON KAMBING – Para peternak memanfaaykan waduk Cipancuh yang mengering untuk mencari rumput maupun menggembala kambing.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU
GANTAR, RADARINDRAMAYU.ID – Kala terisi air waduk Cipancuh dirasakan manfaatnya oleh para petani. Pun demikian disaat memasuki musim kemarau. Waduk buatan Belanda menjadi surga bagi para peternak kambing.
Pasalnya di dasar waduk seluas 700 hektare yang mengering itulah, sejauh mata memandang tumbuh tanaman berupa rumput hijau. Lokasi itupun menjadi tempat favorit bagi para penggembala kambing.
Hal itu dibenarkan Nurjaya, salah seorang warga. Seingatnya, waduk buatan belanda itu mulai mengering sejak awal bulan lalu. Semenjak itupula, banyak penggembala yang memanfaatkannya sebagai lokasi melepas ternak kambing.
Tidak hanya dari wilayah Kecamatan Gantar, penggembala ini datang dari desa-desa tetangga yakni Kecamatan Haurgeulis.
BACA JUGA:Pelatih Baru Persib Bandung : Bojan Hodak dari Kroasia
BACA JUGA:Melanggar Perda, Pengedar dan Penimbun Minuman Beralkohol Divonis Denda 5 Juta
Selain itu para peternak kambing dari luar kecamatan yang sengaja datang menyabit rumput untuk dibawa pulang.
“Saban hari banyak pencari rumput dan penggembala kambing darimana-mana yang angon disitu,” ujarnya kepada Radarindramayu.id, kemarin.
Bahkan saking keringnya, warga pengendara motor yang menjadikan dasar waduk sebagai pintas dari Blok Situraja menuju Blok Wadukan. “Kalau sore banyak anak-anak muda pada main bola,” ujarnya.
Nurjaya memperkirakan, kering kerontangnya kondisi waduk Cipancuh bakal berlangsung berbulan-bulan lamanya. Sampai nanti datangnya puncak musim penghujan. Di akhir atau di awal tahun depan.
Hal itu dibenarkan Sana, warga lainnya. Kendati sempat beberapa kali diguyur hujan, tak menjadikan waduk kembali terisi air dalam waktu cepat.
BACA JUGA:Kunjungi 8 Titik Dalam Sehari, Dedi Wahidi Langsung Beri Solusi
BACA JUGA:Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Ajak Bacaleg Jangan Saling Serang
Menurutnya, butuh hujan deras secara terus menerus selama sekitar 10 hari dengan curah sekitar 60-70 mili perdetik agar Waduk Cipancuh kembali berisi. Ditambah dengan pasokan air dari 3 sumber air yaitu Kali Cipancuh, Kali Cicisepan dan Kali Cibiuk.
Meski demikian, kondisi ini tidak terlalu berdampak buruk terhadap pertanian padi. Pasalnya, mayoritas lahan sawah di wilayah Kecamat Gantar, Haurgeulis dan Kroya sudah memasuki musim panen raya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: