Musim Panen, Mobil Bak Terbuka Angkut Buruh Tani Marak

Musim Panen, Mobil Bak Terbuka Angkut Buruh Tani Marak

MARAK – Mobil angkutan barang kembali marak digunakan buruh tani disaat musim panen padi tiba-Kholil Ibrahim -Radar indramayu

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID Musim panen padi tiba. Petani bersuka cita, tak terkecuali para buruh tani. Mereka turut bergembira. Panen, berarti saatnya menjumput rezeki.

Tapi ironis. Antusias para buruh tani tersebut tidak dibarengi dengan kesadaran dalam berlalu lintas. Masih saja mengabaikan pentingnya keselamatan dalam berkendara.

Hal ini terbukti, dengan maraknya rombongan buruh tani yang nekat menggunakan kendaraan bak terbuka. Seperti pikup dan truk. Berdesakan. Sangat berisiko tinggi karena mengancam keselamatan penumpangnya.

Polres Indramayu sendiri terus gencar mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar tertib berlalu lintas. Termasuk melarang warga menggunakan mobil angkutan barang ketika berpergian.

BACA JUGA:Persiapan Ops Ketupat Lodaya 2023, Kapolres Survey Jalur Tol dan Pantura

BACA JUGA:Jangan Mudah Beri Izin Toko Moderen, Cek Ulang Perizinan

Larangan tersebut diserukan, karena risiko bahaya bagi penumpang belakang saat kendaraan itu melaju di jalan raya cukup tinggi.

Tokoh petani Inbar, Yono membenarkan, kebiasaan buruh tani ramai-ramai bepergian menggunakan mobil bak terbuka sulit dihilangkan. Sebab secara ongkos, dihitung lebih murah ketimbang harus membawa sepeda motor masing-masing.

Ditambah lagi, kondisi ini terjadi lantaran sudah tidak tersedianya angkutan umum yang beroperasi diwilayah pedesaan.

“Dulu kan ada angkutan desa, sekarang sudah tidak ada. Jadi ya terpaksa, petani kita memakai kendaraan yang semestinya menjadi angkutan barang menjadi angkutan penumpang,” ujar dia, Jumat (17/3).

BACA JUGA:Ibu-ibu Wanita Patra Salurkan 1.000 Paket Sembako Bagi Warga Sekitar Kilang

BACA JUGA:Dianggap Meresahkan Warga, Polisi Tertibkan Anak Punk di Jalanan

Hal itu dibenarkan, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana. Minimnya fasilitas transportasi, kerap membuat masyarakat memilih pikap atau truk sebagai angkutan massal. Mereka bisa jadi tidak memikirkan apa bahaya yang bisa terjadi.

Ketika aspek keselamatan sudah tidak menjadi prioritas, hal ini bisa berujung pada berbagai masalah, termasuk risiko kecelakaan yang mengancam nyawa penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: