Menilik Kegiatan Belajar Mengajar di SRT 40 Indramayu
ANTUSIAS: Para siswa SR tingkat SD sedang mengikuti kegiatan belajar kesenian yang dipandu salah satu guru, Kamis (20/11/2025).-Anang Syahroni-radarindramayu
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Hadirnya Sekolah Rakyat (SR) yang digagas pemerintah melalui Kementrian Sosial sebagai upaya memberikan hak pendidikan yang merata bagi semua masyarakat terutama bagi anak-anak yang putus dan rentan putus sekolah.
Program tersebut dirasakan oleh 100 anak di Kabupaten Indramayu yang telah menjadi siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 40 Indramayu, mereka pun terlihat penuh semangat mengikuti proses pembelajaran.
“Setelah di lauching pada akhir September 2025 oleh pak Mensos, kami sudah melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama dua minggu dilanjutkan persiapan pembelajaran atau matrikulasi selama tiga bulan,” ucap Kepala SRT 40 Indramayu, Mardiani SPd. Kamis (20/11/25).
Sebagai langkah untuk mematangkan para siswa agar lebih siap ketika mengikuti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara aktif, selama proses matrikulasi para siswa diberikan berbagai materi untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka, karena selama ini, para siswa sendiri berasal dari berbagai latar belakang seperti putus sekolah dan latar belakang keluarga serba keterbatasan.
BACA JUGA:PAC GP Ansor Bangodua Jalin Silaturahmi dengan Camat untuk Perkuat Program Pemuda
Mardiani menjelaskan untuk proses pembelajaran sendiri di SR tidak jauh beda dengan sekolah pada umumnya tetap mengaku pada kurikulum pada Dinas Pendidikan. Namun dalam hal pengklasifikasian kelas di SR tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama SMP hanya dua kelas yakni kelas A dan B. Sehingga guru dalam penyampaian materi belajar sesuai dengan tingkatan kelas siswa.
“SD itu batasnya sampai 12 tahun, ada 100 siswa dari SD 50 siswa dan SMP 50 siswa, masing-masing dua kelas, tingkat SD 2 kelas A dan B, tingkat SMP juga sama A dan B. Jadi setiap kelas atau rombongan belajar (rombel) ada 25 siswa, kelas A itu untuk siswa yang butuh perlakuan dan perhatian lebih, sedangkan kelas B dianggap sudah mampu bisa ikuti pembelajaran lebih lanjut,” ujarnya.
Selama proses matrikulasi para siswa, sambung Mardiani para siswa tidak sebatas diberikan materi terkait kemampuan dasar belajar seperti membaca dan berhitung, namun juga mereka dibekali kesamaptaan dan keterampilan (life skill).
Sehingga mampu membentuk karakter siswa yang mandiri, apalagi dengan berbagai latar belakang para siswa bermacam-macam yang membutuhkan perlakuan yang ekstra.
BACA JUGA:Bupati Lucky Tanggapi Patung Soekarno yang Rusak di Alun-Alun Indramayu
Ia menyebut siswa yang masuk ke SR tidak ada syarat akademik yang ada dari kategori keluarga yang tingkat kesejahteraannya rendah yaitu desil 1 (termiskin) dan desil 2 (miskin). Di SR siswa dapat fasilitas asrama makan 3 kali, dan snack dua kali dalam sehari.
“Untuk makan dan snack juga terjamin standar gizinya sudah ditentukan menunya dari Kemensos, jadi tidak bisa asal saja, bahkan ketika orang tua jenguk dan bawa makanan harus di cek oleh kami, bergizi atau tidak, dan tidak boleh memberikan uang jajan, yang jelas semua kebutuhan siswa disediakan di SR semua,” ujarnya.
Untuk menunjang kegiatan belajar para siswa di SRT 40 Indramayu, Kementrian Sosial (Kemensos) juga telah menyiapkan 13 tenaga pengajar (guru). Dua guru kelas untuk jenjang SD, dan 11 guru mata pelajaran untuk jenjang SMP. Selain itu untuk memberikan pendampingan kepada siswa selama di asrama, terdapat 2 wali asrama, dan 10 wali asuh.
“Ketika pagi sampai siang bersama guru, kemudian pukul 16.00-21.00 bersama wali asrama dan wali asuh, di sini juga ada program kegiatan ekstrakurikuler dari menari, olahraga, pramuka, paduan suara, sampai paskibra, dan ada juga kegiatan keagamaan alhamdulillah semua kegiatan berjalan lancar, karena kami sudah pahami karakter masing-masing siswa dan potensi yang ada pada diri siswa,” kata Mardiani. (oni)
BACA JUGA:Kepala ATR/BPN Indramayu Tegaskan Komitmen Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf dan Aset Daerah
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

