Ingatkan Wardak Tak Getok Harga

Ingatkan Wardak Tak Getok Harga

RAMAI: Warung dadakan (wardak) mulai bermunculan di sepanjang Jalur Pantura Indramayu menjelang arus mudik, kemarin. FOTO: ANANG SYAHRONI/ RADAR INDRAMAYU--

 

Radarindramayu, LOSARANG-Menyambut musim mudik Lebaran 2022, warung dadakan (wardak) menjamur di sepanjang jalan raya pantura Bumi Wiralodra.

 

Seperti terlihat di tepi jalur pantura Kecamatan Losarang. Tak sekadar berjualan, para pedagang disana juga saling mengingatkan untuk tidak getok harga kepada para pemudik.

 

“Kalau kami sih sudah saling mengingatkan dan berkomitmen tidak aji mumpung dengan getok harga. Tetap menerapkan harga dagangan yang wajar kepada pemudik,” kata Lili, salah seorang pedagang kepada Radarindramayu, kemarin.

BACA JUGA:Gandengan Truk Terguling di Sumberjaya, Contra Flow di Km 157 sampai 162 di Tol Cipali

 

Imbauan kepada sesama pedagang, lanjutnya, perlu disampaikan. Mengingat sejak dulu, tidak ada pihak berwenang yang melakukan pengawasan.

 

Di samping demi menghindari ulah oknum pedagang nakal yang suka tembak harga sehingga membuat resah pembeli. Apalagi kasus getok harga memang rawan sekali terjadi menimpa para pemudik.

 

Lili juga menyarankan agar para pedagang juga sama-sama menyamakan serta memasang daftar harga sajian makanan yang dijual.

BACA JUGA:Balap Liar di Kuningan, Ini Identitas Korban Pembalap yang Adu Bagong dengan Ojol hingga Tewas

 

“Kan jualannya juga hampir sama. Air mineral, kopi, mi instan, kelapa muda, makanan ringan sama gorengan. Gak ada salahnya pasang daftar harga, supaya pembeli juga tenang dan nyaman,” ujarnya.

 

Senada disampaikan Ahmad, pedagang lainnya. Ia sepakat adanya keseragaman harga juga agar tidak ada saling kecurigaan antar pedagang.  

 

Menurutnya, berjualan di musim mudik tak sekadar mencari untung tapi juga bagian dari aksi kemanusiaan. Membantu sesama saudara yang hendak pulang kampung.

BACA JUGA:Ojol Jadi Korban Balap Liar, Adu Bagong di Jalan Siliwangi di Kuningan

 

“Terus zaman medsos sekarang ini apa-apa gampang sekali viral. Asal ada kasus getok harga saja bisa langsung ramai. Bisa rusak nama baik daerah kita,” tandasnya.

 

Sementara itu, Heru (46) mengatakan, dirinya setiap ada momen mudik selalu membuka warung dadakan di Jalur Pantura. “Sudah lebih dari 10 tahun saya buka wardak,” ujar Heru.

 

Hersu bersyukur, saat ini mudik kembali diperbolehan setelah dua tahun ditiadakan. Hal itu, membuat dirinya bersemangat membuka lapak dagangnya. “Alhamdulillah, tahun ini ada mudik, jadi berkah untuk saya dan pedagang lainnya, sudah dua tahun tidak bisa buka wardak,” katanya.

 

Heru mengaku, setuju jika para pedagang di jalur pantura untuk tidak menggetok harga bagi para pemudik. “Jangan aji mumpung, kita menjual makanan dan minuman segar sesuai harga umum saja,” kata Heru.

 

Selain mejual makan dan minum, pihaknya juga menyediakan tempat untuk beristirahat pada pemudik, khususnya pada pemotor, yang harus menempuh perjalanan jauh untuk pulang kerumah orang tua mereka. (kho/oni)

BACA JUGA:PT.Adhi Karya Kebut Pembangunan Saluran Irigasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: