Harga Bawang Merah Merangkak Naik

Harga Bawang Merah Merangkak Naik

INDRAMAYU - Harga bawang merah di tingkat petani semakin bagus. Hal itu dirasakan petani bawang di Kecamatan Widasari. Selama bulan Oktober, harga bawang merah di tingkat petani terus naik hingga mencapai Rp 18 ribu/kg. Meski bukan daerah sentra bawang merah di Indonesia, tetapi petani bawang merah di Kecamatan Widasari menjadi salah satu produsen bawang merah di Kabupaten Indramayu. Sarip (40), petani bawang merah asal Desa Bunder Kecamatan Widasari mengaku, mengamini dan bersyukur naiknya harga bawang merah di tingkat petani. Menurutnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi harga bawang saat ini. Seperti semakin berkurangnya pasokan bawang merah dari sentra-sentra produksi bawang merah di wilayah Jawa Tengah dan daerah lainya. “Selalu fluktuatif, stok bawang mulai berkurang, apalagi bawang merah menjadi bahan utama dalam setiap masakan dibutuhkan semua masyarakat. Jadi ketika stok berkurang pasokan berkurang, permintaan pasar masih tinggi, harga bawang secara otomatis akan naik,” ucap Sarip saat meninju lokasi panen bawang merah di lahan kelompoknya, Selasa (5/11). Setiap tahun, kata Sarip, kelompoknya selalu menanam bawang merah di lahan seluas 5 hektare. Setiap hektarenya, ungkap Sarip, membutuhkan biaya Rp 100 juta untuk kebutuhan bibit sebanyak 14 kuintal per hektare, dan untuk biaya pemeliharaan hingga jelang panen. “Estimasi perkiraan hasil penen per hektare mencapai 9 ton,” ungkapnya. Dijelaskannya, harga terendah bawang sebesar Rp 10/kg. Namun, saat ini harganya mencapai Rp 18 ribu/kg. “Di pasar, tengkulak bisa menjualnya Rp 20 ribu per kilogram. Bedanya paling 2.000 per kilogram, sedangkan di pedagang biasa mengalami kenaikan lagi sampai di tangan konsumen,” bebernya. Sementara itu, berdasarkan pantauan di Pasar Jatibarang, harga bawang merah mengalami kenaikan harga yang sebelumnya Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu/kg menjadi Rp 24 ribu/kg. “Lagi naik mas. Harganya 24 ribu per kilonya. Tapi kalau belinya seperempat dan setengah kilo harganya beda lagi paling beda 1.000 rupiah saja,” kata pedagang sayuran di Pasar Jatibarang, Ato. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: