Jemuruan Gerak Sendiri, Buka Pintu Rumah Pakai E-KTP

Jemuruan Gerak Sendiri, Buka Pintu Rumah Pakai E-KTP

Pelajar SMK Negeri 1 Gantar melakukan inovasi di bidang teknologi. Mereka berhasil menciptakan sistem smart home yang memungkinkan penghuni untuk mengendalikan beberapa perangkat elektronik di rumah melalui ponsel pintar. Bagaimana cara kerjanya? Penasara ya? KHOLIL IBRAHIM, Gantar SISTEM rumah pintar ini ditampilkan pada Pameran Pendidikan Kejuruan Epitech XIII Jawa Barat 2019 di Terminal Tipe A, Kertawangunan, Kabupaten Kuningan, 12-14 November 2019. Karya mereka mendapat perhatian langsung dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dr Ir Dewi Sartika MSi serta para pengunjung pameran yang diikuti sekolah-sekolah unggulan dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. \"\" “Antusiasisme pengunjung sangat luar biasa terhadap hasil karya anak-anak kami. Ibu Kadisdik juga memberikan apresiasi dan motivasi agar sistem smart home ini terus dikembangkan dan disempurnakan lagi. Terutama dari sisi chasing-nya,” kata Kepala SMKN 1 Gantar Jawan Hermanto SPd MSi kepada Radar Indramayu, Senin (18/11). Jawan menyatakan, terpilih untuk mengikuti Epitech XIII, menjadi sebuah kebanggaan bagi SMKN 1 Gantar. Hal ini menunjukkan, SMKN 1 Gantar yang lokasinya jauh dari pusat ibu kota Kabupaten, layak disetarakan dengan sekolah maju dan unggul lainnya di Jawa Barat. Karena itu, anak didiknya dari kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan Desaian Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) melakukan persiapan sampai tiga bulan lamanya untuk menciptakan karya yang bisa dipamerkan. “Prinsipanya karya yang dihasilkan sederhana, murah, mudah pengaplikasikannya dan dapat dipergunakan secara luas untuk publik. Maka mencullah ide sistem rumah pintar,” terang Jawan. Terdapat enam karya yang berhasil diciptakan. Yaitu Alrt Kompleks, sebuah sistem panic button untuk perumahan kompleks yang dapat memberitahu pos satpam atau pihak kepolisian bahwa di rumah tersebut ada bahaya. Kemudian ada gerbage controller, adalah tempat sampah pintar menggunakan deteksi panas dari tubuh manusia beserta jarak. Gerbage controller menggunakan sensor PIR dan sensor ultrasonic. Ada lagi andro motor, ini dibuat untuk system keamanan motor smart key menggunakan HP Android. Baik dalam perintah button maupun voice,dan perintah tersebut terhubung dengan on, off, starter dan klakson menggunakan koneksi HC-05 beserta relay untuk pengendalinya. “Kemudian ada smart feed, disebut sistem pakan pada ayam otomatis. Dengan menggunakan sensor ultra sonik yang diletakan diatas pakan beserta servo untuk membuka tutup pakan agar terdistribusi ke wadah pakan,” kata Jawan. Ada satu lagi yang keren, yaitu automatic clothesline atau jemuran pintar. Ini merupakan jemuran sederhana yang dimodifikasi dengan mikro controller berbasis arduino dengan perintah intensitas cahaya dan sensor air. Cara kerjanya, jika intensitas cahaya di atas 1000, maka jemuran secara otomatis maju ke tempat yang lebih kering. Sebaliknya, apabila intensitas cahaya di bawah 1000 maka jemuran tersebut mundur mencari tempat teduh, jika terkena air hujan maka mundur nya lebih cepat. “Anak-anak kami menyebutnya jemuran kesurupan. Karena bisa gerak sendiri,” ucapnya sambil tersenyum. Tak kalah canggih yaitu gerbang otomatis dengan hak akses e-KTP. Memodifikasi chip yang ada di bawah tanggal e-KTP untuk dapat hak akses masuk rumah. “Sistem ini menggunakan RFID Module yang sudah kita modifikasi dengan frekuensi 13.2hz agar membaca chip dari e-KTP,” katanya. Jawan menambahkan, selain menampilkan hasil karya siswa, pada ajang Epitech XIII Jawa Barat, SMKN 1 Gantar juga turut mengisi acara kreasi seni siswa dengan menampilkan Tari Mojang Priangan. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: