Siswa SDN Jatimunggul 1 Belajar di Lantai

Siswa SDN Jatimunggul 1 Belajar di Lantai

INDRAMAYU-Puluhan pelajar kelas dua SDN Jatimunggul 1 di Desa Jatimunggul Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, terpaksa belajar di lantai. Hal ini dilakukan karena mereka tak kebagian meja dan kursi. Sebab jumlah meja dan kursi di sekolah tersebut jumlahnya minim. Pantauan di lokasi, Kamis (5/12), puluhan pelajar atau siswa terlihat duduk berkerumun di lantai depan kelas tanpa alas apapun. Mereka ternyata  sedang mengerjakan soal ujian semester 1. Bahkan, sejumlah siswa juga ada yang  mengerjakan soal ujian sambil tengkurap ke lantai. Hal itu karena mereka merasakan capek dan sakit pada punggung maupun leher akibat lama membungkukkan badan. Di kelas tersebut sebenarnya ada 28 siswa, namun jumlah kursinya hanya ada 20 buah. Sebagian besar kursi yang ada itupun sudah rusak. Tidak memiliki senderan punggung, dan dalam kondisi reot sehingga tidak layak pakai. Begitu juga kondisi meja kelas yang ada, terlihat sudah rusak dan jumlahnya kurang.  Satu meja yang ada digunakan untuk tiga siswa sehingga mereka belajar dengan berdesakan. Menurut salah seorang guru yang mengajar di kelas dua, Rohendi, para siswanya setiap hari harus berebut kursi yang ada. Bagi yang tidak kebagian, terpaksa duduk di lantai. “Ini sudah biasa setiap hari. Kalau siswa yang duduk di lantai sudah merasa kecapaian, nanti gantian dengan temannya yang semula duduk di kursi,” kata Rohendi. Rohendi mengaku, sangat sedih melihat anak-anak didiknya harus belajar dengan kondisi seperti itu. Apalagi, hal itu juga dialami oleh para siswanya di kelas yang lain. “Tahun kemarin bahkan seluruh siswa kelas enam duduknya di lantai semua, dan itu sudah berlangsung sekitar dua tahun,” ujar Rohendi. Para siswa kelas enam akhirnya bisa merasakan belajar duduk di kursi setelah mendapat bantuan dari Dinas Pendidikan, menjelang tahun ajaran baru 2019/2020 kemarin. Namun, siswa di kelas lainnya masih harus mengalami kekurangan kursi dan meja. Rohendi kemudian mengetuk kepedulian para orang tua siswa untuk mau membantu menyumbang kursi secara swadaya. Akhirnya, dari kepedulian orang tua siswa itu, terkumpul 35 buah kursi yang terbuat dari plastik. “Saya tidak memaksa mereka untuk memberikan bantuan. Mereka memberi seikhlasnya dengan cara patungan,” tegas Rohendi. Sebanyak 35 buah kursi plastik itu kemudian disebar ke sejumlah ruang kelas yang mengalami kekurangan kursi. Namun sayang, akibat banyaknya kelas yang kekurangan kursi, untuk kelas dua hanya kebagian satu buah kursi plastik, yang diperuntukkan bagi kursi guru. Salah seorang siswa, Tiara, mengaku sangat tidak nyaman belajar dengan cara lesehan. Dia mengaku kerap sakit perut dan punggung saat belajar di lantai. Hal senada diungkapkan siswa lainnya, Alfian Saputra. Dia pun sangat mendambakan bisa belajar dengan nyaman di kursi dan meja. “Belajar di lantai itu nggak enak. Bikin leher dan punggung jadi capek,” ujar Alfian. Tak hanya dirasakan siswa dan guru, kondisi itu juga membuat para orang tua siswa merasa bersedih dan prihatin. Selain mengurangi konsentrasi belajar anak di kelas, kondisi itu juga membuat anak rawan mengalami sakit. “Saya ikut sedih melihat anak-abak belahar di lantai,” ujar salah satu orang tua siswa, Kuripah (35). Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, DR HM Ali Hasan MSi, berjanji akan segera mengatasi persoalan kekurangan mebeler di sekolah tersebut. “SDN Jatimunggul 1 itu jadi prioritas untuk pengadaan meja kursi,” tandas Ali Hasan. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: