Tim Oke Oce-Fokorgaki Jalin Kerja Sama

Tim Oke Oce-Fokorgaki Jalin Kerja Sama

INDRAMAYU-Tim Oke Oce dari Jakarta bersama Forum Komunikasi RT/RW Kabupaten Indramayu (Fokorgaki) siap bekerjasama menciptakan lapangan kerja melalui kemandirian di desa. Sebagai langkah awal, 6 desa siap untuk menjadi percontohan di tahap awal. Enam desa tersebut adalah Desa Kenanga Kecamatan Sindang, Dadap Kecamatan Juntinyuat, Lelea Kecamatan Lelea, Kroya Kecamatan Kroya, Lobener Kecamatan Jatibarang, dan Desa Sukra. Ketua Fokorgaki Kabupaten Indramayu, Drs H Yudi Rustomo MSi mengatakan, melalui kerja sama Tim Oke Oce dengan Fokorgaki dan dukungan Pemkab Indramayu, diharapkan mampu memberdayakan potensi desa masing-masing. Apalagi, Kabupaten Indramayu memiliki potensi alam yang berlimpah. Mulai dari pertanian, perikanan, perkebunan, wisata pantai, wisata budaya dan masih banyak lagi. “Pada prinsipnya Fokorgaki bersama Oke Oce siap untuk menggerakkan desa-desa di Indramayu. Desa harus bisa mandiri dan mengembangkan potensi diri, sehingga dampaknya akan menyerap banyak tenaga kerja,” kata Yudi. Ketua Tim Oke Oce, Iim Rusyamsi mengatakan, pihaknya memang ingin menjalin kerja sama dengan pemkab Indramayu. Menurutnya, potensi Kabupaten Indramayu cukup bagus. Tinggal bagaimana caranya untuk menggerakan potensi desa melalui usaha mendiri. Dengan usaha mandiri inilah, kata Iim, akan menciptakan lapangan kerja. “Indramayu ini memiliki potensi alam yang berlimpah, dan ini harus kita berdayakan bersama,” ujar Iim. Iim menambahkan, ada tujuh langkah yang harus ditempuh dalam mengelola usaha. Yaitu didata, dilatih, pendampingan, perijinan, pemasaran, pelaporan keuangan, dan permodalan. “Kami dari Tim Oke Oce siap untuk membantu mengatasi solusi atas permasalahan yang muncul,” tuturnya. Sementara Asda 3 Setda Indramayu, Ir Suwenda Asmita mengatakan, kerja sama dengan Tim Oke Oce ini diharapkan bisa menggerakan perekonomian desa. Dikatakannya, masing-masing desa memiliki potensi yang berbeda-beda dan itu harus dikembangkan. Desa Kenanga misalnya, merupakan sentra industri kerupuk. Kemudian Desa Lelea memiliki potensi budaya ngarot, dan masih banyak lagi. “Jadi tujuan akhir dari kegiatan ini adalah bagaimana memberdayakan potensi desa untuk menciptakan lapangan kerja, sehingga masyarakat akan sejahtera,” tandas Suwenda. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: