Sambut Ramadan, Siap Gelar Tarawih

Sambut Ramadan, Siap Gelar Tarawih

INDRAMAYU-Tempat ibadah umat Islam di berbagai penjuru Bumi Wiralodra mulai mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan Ramadan 1441 Hijriah. Suka cita penyambutan bulan suci di tengah merebaknya wabah virus corona ini membuat aktivitas masjid maupun musala tampak menggeliat. Pun yang terlihat di sejumlah musala di wilayah Kecamatan Anjatan, Minggu (12/4). Umat muslim bergotong royong membenahi musala. Mereka juga melakukan renovasi agar musala terlihat lebih cantik, nyaman sehingga jamaah betah melaksanakan ibadah, khususnya salat berjamaah. “Sudah rutin setiap tahun. Menjelang bulan puasa, musala kami direnovasi, dipercantik,” ujar Ade, salah seorang pengurus musala di Desa Kopyah, Kecamatan Anjatan. Warga lainnya, Tarkadi membenarkan. Hampir semua musala di wilayah Kecamatan Anjatan melakukan aktivitas serupa. Biasanya, kegiatan renovasi musala akan berakhir beberapa hari menjelang bulan puasa tiba. Hal ini menandakan, musala akan tetap menggelar ibadah salat tarawih berjamaah seperti biasa pada bulan Ramadan. Guna memastikan kelancaran dan keamanan ibadah, beberapa musala sudah  melakukan sejumlah persiapan khususnya dalam upaya mencegah penularan virus corona. Seperti rutin melakukan penyemprotan cairan pembunuh virus atau disinfektan di lantai, menggulung karpet untuk dibersihkan, menjaga jarak antar saf sampai meminta warga yang sakit untuk menunda dulu salat berjamaah dimusala. Tapi, katanya, kondisi mungkin saja berubah. Karena pihak musala tetap akan mengacu pada keputusan pihak berwenang terkait keadaan virus corona. “Tetap kami akan manut keputusan pemerintah, MUI dan pihak kepolisian. Sederhananya, kalau masjid jami melaksanakan salat tarawih, musala ikut. Demikian pula sebaliknya,” terang dia. Warga lainnya, Asmadi optimis, penyelenggaraan salat tarawih bisa dilaksanakan dengan tetap mengikuti tuntunan ibadah di tengah pandemi corona yang dikeluarkan oleh MUI. Optimisme juga lantaran, Kabupaten Indramayu masih berstatus zona kuning yang diartikan rendah. Berbeda dengan status zona merah yang dinilai sebagai lokasi dengan potensi penularan tinggi virus corona. “Kami selalu berdoa, agar saat datangnya bulan Ramadan, wabah virus corona sudah mereda bahkan hilang. Supaya bisa melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadan dengan khusuk,” harapnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: