Produksi Kelapa Rakyat Menurun

Produksi Kelapa Rakyat Menurun

INDRAMAYU-Usaha perkebunan kelapa rakyat di wilayah pesisir pantura Kecamatan Sukra terancam ditinggalkan warganya. Hal itu menyusul semakin berkurangnya jumlah pohon kelapa lantaran banyak yang mati tanpa sebab. Berkurangnya jumlah pohon kelapa, berimbas pula terhadap produksi buah kelapa yang terus merosot. Pemerintah Desa Ujunggebang, Kecamatan Sukra memperkirakan, lebih dari seribu pohon kelapa mati dalam sepuluh tahun terakhir. Penyebabnya belum diketahui secara pasti. “Pendapat masyarakat sih macam-macam, ada yang karena hama wangwung, sampai ada yang bilang karena perubahan iklim. Tapi sampai sekarang belum ada penelitian, kenapa pohon kelapa disini banyak yang mati misterius,” kata Kuwu Desa Ujunggebang, H Kusnato SE kepada Radar, Senin (15/6). Kelapa, lanjutnya, merupakan komoditi tradisional, tumbuh dengan baik pada semua tempat yang diusahakan masyarakat sebagai tanaman perkarangan maupun dalam hamparan yang cukup luas. Namun karena adanya kejadian banyaknya pohon kelapa yang mati misterius, animo masyarakat untuk kembali menjadikan kelapa sebagai komoditi andalan semakin menurun. “Pohon kelapa yang sudah mati dibiarkan saja sampai membusuk atau ada yang ditebang untuk perumahan. Minat warga minim untuk melalukan peremajaan pohon kelapa karena itu tadi, banyak yang mati,” terangnya. Senada disampaikan Pana, warga Desa Tegaltaman. Usaha perkebunan kelapa semakin ditinggalkan masyarakatnya. Dia sendiri menduga, matinya pohon kelapa disebabkan serbuan hama wangwung.  Hewan jenis kumbang itu telah merusak ribuan pohon kelapa didesa kawasan pesisir sejak lama. Hewan sebesar ibu jari kaki itu menyasar bakal tunas di tengah batang pohon kelapa. Wangwung, katanya, dikenal rakus terhadap bakal tunas kelapa. Serangan pada bakal tunas itu membuat pohon kelapa perlahan-lahan mati. “Serangan wangwung sulit dikendalikan. Ribuan pohon kelapa banyak yang mati, Jika tidak ada peremajaan, lama-lama pohon kelapa disini habis. Masalahnya, banyak warga yang enggan tanam pohon kelapa lagi karena berbuahnya lama dan juga rawan ambruk jika kena angin kencang,” tuturnya. (kho)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: