Waduk Cipancuh Kering, Pengembala Senang

Waduk Cipancuh Kering, Pengembala Senang

INDRAMAYU-Waduk Cipancuh mengering. Petani penerima manfaat waduk kelimpungan. Tapi tidak bagi para penggembala kambing. Mereka justru semringah. Pasalnya, di dasar waduk yang terletak di Desa Situraja, Kecamatan Gantar itu tumbuh rumput. Melimpah ruah. Lokasi waduk seluas 700 hektare itupun menjadi tempat favorit para penggembala kambing. Tidak hanya dari wilayah Kecamatan Gantar, penggembala ini datang dari berbagai daerah seperti Kecamatan Haurgeulis. “Sejak waduk kering, setiap hari ada saja penggembala yang angon disitu,” ujar Edi, salah seorang warga sekitar kepada Radar, kemarin. Seingatnya, waduk buatan Belanda itu mulai mengering sejak awal bulan lalu. Sejak itupula, banyak warga yang memanfaatkannya sebagai lokasi melepas ternak kambing. Bahkan, peternak kambing dari luar kecamatan juga banyak yang sengaja datang mengambil rumput untuk dibawa pulang. Tak hanya para penggembala kambing. Warga sekitar ikut memanfaatkan beberapa titik dasar waduk yang masih ada air untuk bercocok tanam berbagai sayuran. Anak-anak mudapun tak ketinggalan menjadikan dasar waduk sebagai sarana olahraga dadakan seperti membuat lapangan sepak bola. “Kalau sudah kering benar, biasanya tengah waduk dijadikan jalan pintas pengendara motor dari Blok Situraja menuju Blok Wadukan,” katanya. Edi memperkirakan, kemarau bakal berlangsung panjang. Waduk Cipancuh akan mulai kembali terisi air pada bulan Nopember-Desember atau bersamaan dengan datangnya puncak musim penghujan. Butuh hujan deras secara terus menerus selama sekitar 10 hari dengan curah sekitar 60-70 mili perdetik agar Waduk Cipancuh kembali berisi. Ditambah dengan pasokan air dari 3 sumber air yaitu Kali Cipancuh, Kali Cicisepan dan Kali Cibiuk. “Tapi beberapa tahun terakhir sulit sekali memprediksi kapan musim hujan. Alamnya sudah beda,” tandasnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: