Terapkan Belajar Online dan Offline

Terapkan Belajar Online dan Offline

INDRAMAYU- Sejumlah sekolah di Kecamatan Sliyeg masih menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik lewat online dan offline. Termasuk yang dilakukan UPTD SDN Sleman 2 Kecamatan Sliyeg. Sehingga, di masa pandemi Covid-19 tidak menghentikan proses kegiatan belajar siswa. Kepala UPTD SDN Sleman 2, H Nuriman SPd MSi menyebutkan dalam proses pembalajaran tahun ajaran baru, pihaknya mengikuti instruksi dari pemerintah menerapkan pembelajaran jarak jauh, atau belajar dari rumah bagi para siswanya. Pihaknya menerapankan dua metode pembelajaran secara daring (online) dan luring (offline) bagi para peserta didiknya. Dijelaskan Nuriman, dalam pembalajaran daring dikhususkan bagi siswa dari kelas 4 sampai 6. Sedang untuk luar jaringan (luring) atau offline dari kelas 1 sampai 3. Dalam proses luring, katanya, orang tua siswa setiap pagi datang ke sekolah mengambil tugas ke guru kelas masing-masing. Kemudian, guru kelas memberikan arahan kepada orang tua siswa tentang arahan dalam modul yang sudah disediakan dari Dinas Pendidikan. Sedangkan, untuk kegiatan belajar daring ketua kelompok datang ke sekolah mengambil modul belajar ke wali kelas, dan intruksi diberikan kepada para siswa saat siswa kumpul di rumah ketua kelompok untuk mengerjakan tugas bersama melalui pesan WhatsAap (WA). Sehingga, kegiatan interaksi antara siswa dan guru saat mengerjakan modul terjadi melalui WA. “Tidak ada tatap muka di sekolah, siswa belajar dari rumah. Masing-masing guru kelas punya tanggung jawab memberikan tugas kepada siswa dan cara belajar siswa dilakukan secara berkelompok,\" ujarnya, Senin (27/7). Dikatakan Nuriman, sebelum penerapan metode belajar secara online dan offline, pihak sekolah telah mensosialisasikan proses pembelajaran kepada seluruh orang tua murid. Nuriman bersyukur, kegiatan belajar secara daring dan luring berjalan lancar. “Orang tua siswa juga antusias semangat dampingi anak-anaknya belajar,” akunya. Sementara, guru kelas tidak hanya memantau kegiatan belajar siswa dari orang tua, tetapi setiap hari guru kelas berkeliling mengunjungi rumah orang tua siswa dilakukan secara bergilir per kelompok. “Setiap bulannya ada evaluasi di sekolah apa kandala yang dihadapi guru atau orang tua saat mengawasi proses belajar para siswa,” katanya. Sementara itu, orang tua siswa Nenti (42) mengatakan, kegiatan belajar daring yang diberikan sekolah membuat dirinya harus bekerja ekstra melakukan pengawasan belajar anaknya yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar. “Setiap hari datang ke sekolah untuk menyerahkan tugas yang diberikan guru setiap harinya,” katanya. Nenti berharap, pembelajaran kembali normal seperti dulu lagi. “Semoga saja bisa belajar di sekolah lagi karena kemampuan orang tua terbatas termasuk dalam penyediaan kouta internet,” ujarnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: