Rumah Edukasi Kenanga, Berdayakan Perempuan Indramayu Mandiri Secara Ekonomi

Rumah Edukasi Kenanga, Berdayakan Perempuan Indramayu Mandiri Secara Ekonomi

Seorang pembeli sedang melihat display produk Rumah Edukasi Kenanga, di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu (21/11/2024). -Foto: Burhannudin.-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Rumah Edukasi Kenanga yang berlokasi di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, menjadi tempat pembelajaran gratis bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Didirikan oleh Darwinah sejak tahun 2009, Rumah Edukasi Kenanga awalnya hanya menyediakan kelas pendidikan Al-Qur'an. 

Namun, pada tahun 2012, program ini berkembang menjadi pusat pelatihan bisnis UMKM. 

Mbak Wina, sapaan akrab Darwinah, menjelaskan bahwa Rumah Edukasi Kenanga berfokus pada pemberdayaan perempuan Indramayu, yang sebagian besar bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja wanita (TKW). 

"Kami ingin membantu mereka mandiri secara ekonomi di negeri sendiri tanpa harus meninggalkan keluarga," ujar Mbak Wina kepada Radar Indramayu, 21 November 2024. 

BACA JUGA:Ika Darma Ayu Bandung Ajak Pemuda Jaga Kondusifitas Pilkada dan Gunakan Hak Pilih

Ia juga menyoroti dampak sosial dari banyaknya perempuan yang bekerja di luar negeri, seperti perceraian, stunting, dan masalah pendidikan anak.  

Program pelatihan yang ditawarkan Rumah Edukasi Kenanga berlangsung selama satu tahun dan melibatkan peserta baru setiap tahunnya. 

Hingga kini, lebih dari 2.000 peserta telah mengikuti program ini. Pelatihan mencakup 13 modul yang meliputi pengelolaan keuangan, branding, penghitungan harga pokok penjualan (HPP), legalitas usaha, dan pemasaran produk. 

Semua modul diberikan secara gratis, termasuk memfasilitasi legalitas produk seperti sertifikasi halal dan BPOM.  

Produk-produk UMKM hasil binaan Rumah Edukasi Kenanga kini telah dipasarkan secara luas, mulai dari hotel dan pusat oleh-oleh di Indramayu hingga pasar internasional

"Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan produk binaan bisa diterima pasar, baik lokal maupun global," tambah Mbak Wina.  

BACA JUGA:Samsung Galaxy S23: Solusi Tepat untuk Fotografi Mobile Terbaik

Meskipun ada permintaan untuk membuka kelas online dari dalam dan luar negeri, seperti Korea dan Tiongkok, pelatihan tetap dilakukan secara offline. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: