Harga Kapal Nelayan Miliaran Rupiah, Arsiteknya Hanya Lulusan SMP

Harga Kapal Nelayan Miliaran Rupiah, Arsiteknya Hanya Lulusan SMP

Melintasi jalan raya menuju Pelabuhan Karangsong Kabupaten Indramayu dari arah Karangturi, kita bisa melihat sejumlah pekerja tengah membuat kapal nelayan di sisi kiri dan kanan jalan. Di tengah pandemi, mereka tetap bekerja tanpa ada kendala. Tentunya dengan memperhatikan protocol kesehatan. UTOYO PRIE ACHDI, Indramayu MUNGKIN tidak banyak yang tahu, kalau harga kapal nelayan tersebut mencapai miliaran rupiah. Juga tidak ada yang menyangka kalau arsitek dibelakangnya hanya berpendidikan SMP saja. Salah seorang pengusaha kapal nelayan, H Suwarto menjelaskan bahwa untuk membuat sebuah kapal besar berukuran 92 GT (gross ton), dibutuhkan biaya miliaran rupiah. Untuk membuat kapal ia biasa mendatangkan bahan baku berupa kayu merbau yang memiliki diameter cukup lebar. Kayu yang dibeli masih dalam bentuk gelondongan tersebut biasanya didatangkan dari Batang (Jawa Tengah), Surabaya, atau Cirebon. Setelah kayu gelondongan tersebut dipotong menjadi papan, maka siap untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan kapal nelayan. “Untuk satu buah kapal ukuran besar, biasanya dibutuhkan kayu hingga 50 ton,” ujar H Suwarto Yang menarik, dalam membuat kapal ia sudah memiliki “arsitek” langganan yaitu Calim (40), warga Pasekan Kabupaten Indramayu. Meski hanya bermodalkan pengalaman dan turunan dari orangtua, hasil kerja Calim ternyata sudah terbukti berkualitas. Tak heran ia banyak dipercaya oleh para juragan kapal yang ingin memesan kapal nelayan. “Saya juga salut dengan Mang Calim. Tanpa berbekal pendidikan khusus dan hanya memakai perasaan, ia bersama para pekerja mampu membuat kapal nelayan yang cukup besar dan kuat,” ujarnya. Dikatakan Suwarto, untuk membuat satu buah kapal ukuran besar (92 GT) dibutuhkan waktu antara lima hingga enam bulan untuk menyelesaikannya. Namun hal ini juga tergantung jumlah pekerja yang ikut di dalamnya. Kalau dengan sepuluh pekerja, ujarnya, maka pembuatan kapal bisa selesai dalam waktu enam bulan. “Kalau yang ikut kerja sedikit, kadang bisa memakan waktu hingga satu tahun untuk membuat satu buah kapal,” pungkasnya. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: