Jemur Gabah di Jalan

Jemur Gabah di Jalan

INDRAMAYU-Pemandangan tak biasa terlihat di Jalan Raya Sliyeg-Karangampel setiap memasuki musim panen raya. Petani selalu menggunakan bahu jalan sebagai tempat untuk jemur gabah. Meskipun jalan raya bukan diperuntukan untuk jemur gabah, para petani tetap nekat menjemur gabah di bahu jalan, Selasa (15/9).. Salah seorang petani, Kartama (53) mengatakan, telah bertahun-tahun menjemur gabah di bahu jalan. Hal ini biasa dilakukan ketika musim panen, karena lahan rumah tidak dapat digunakan untuk menjemur gabah karena terbatas. Selain itu, lanjut Kartama, gabah yang di jemur tidak cepat kering, sehingga ketika dijual harganya tidak seperti gabah kering. “Kalau jual gabah basah saat musim panen raya, murah mas. Daripada kita untung sedikit, masih mending kita jemur dulu di bahu jalan beberapa hari setelah kering langsung jual,\" ucapnya. Menurutnya menjemur gabah di bahu jalan lebih cepat kering dibandingkan menjemur di halaman rumah. “Hanya membutuhkan waktu maksimal 3 hari gabah bisa kering. Gabah bisa langsung dijual dengan harga gabah kering giling bukan harga gabah kering panen. Kalau harga gabah kering giling bisa Rp4.500 per kilo, sedangkan harga gabah kering panen di bawah Rp4000 per kilonya,” ungkapnya. Petani lainnya, Wardi (47) mengatakan, terpaksa menjemur gabah menggunakan bahu jalan, tidak hanya karena masalah lahan yang tidak ada. Menurutnya, menjemur gabah di bahu jalan raya cepat kering sehingga bisa menjual gabah hasil panen dengan cepat, dengan harga yang lebih tinggi. “Keringnya lebih cepat. Paling untuk pengamanan sebagai penanda bagi kendaraan dipasang tanda karung yang terpasang pada kayu lalu dipasang di bahu jalan yang dipakai untuk jemur gabah,” ujarnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: