Cawabup dr H Ratnawati Hadiri Pengajian dan Hajatan Masyarakat

Cawabup dr H Ratnawati Hadiri Pengajian dan Hajatan Masyarakat

CALON Wakil Bupati (Cawabup) Indramayu dr Hj Ratnawati MKKK, didampingi sejumlah tim sukses gencar melakukan silaturahmi ke sejumlah tokoh agama, masyarakat dan kepemudaan di Kabupaten Indramayu. Cawabup dari paslon nomor urut 1 (satu) Sholawat (Sholihin-Ratnawati) itu, langsung menghadiri acara pengajian di Desa Pawidean Kecamatan Jatibarang, Minggu (11/10). Para jamaah pengajian menyambut kedatangan istri anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Dr Ir H E Herman Khaeron MSi, dan timses kemenangan paslon Sholawat. Setelah itu, Cawabup Ratnawati juga menyempatkan diri menghadiri acara khitanan anak di Desa Rancabugang Kecamatan Bangodua, Indtamayu. Keluarga hajat merasa terharu dengan kehadiran perempuan asli kelahiran Desa/Kecamatan Jatibarang. “Terus terang saya selaku keluarga hajat, merasa terhormat dengan kehadiran sosok calon pemimpin di Indramayu. Kami menaruh harapan besar agar paslon Sholawat bisa diberikan amanah oleh masyarakat Indramayu,” terang Rouf, selaku pemangku hajat kepada Radar. Rouf mengaku, sangat terkejut dengan kehadiran Cawabup Ratnawati. “Tidak menyangka anak saya mendapatkan tamu kehormatan seperti beliau ini,”  katanya. Ia mendoakan semoga paslon Sholawat nomor urut 1 bisa terpilih memimpin Kabupaten Indramayu tahun 2020-2025. “Masyarakat Indramayu membutuhkan seorang pemimpin seperti paslon nomor urut 1 yang memiliki karakter lebih religius. Selain ramah, Ibu Ratnawati juga sangat peduli pada wong cilik,” jelasnya. Sementara itu, Cawabup dr Hj Ratnawati mengatakan, salah satu program yang digagas oleh paslon Sholawat, khusus untuk kegiatan keagamaan adalah kartu sakti atau kartu mulia bagi guru ngaji. Dengan sebagian besar masyarakat Indramayu yang religius, ia ingin kesejahteraan guru ngaji di Bumi Wiralodra lebih terangkat lagi. “Kami sudah siapkan kartu mulia bagi para guru ngaji. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan semua guru ngaji di Indramayu juga bagi penceramah di majelis taklim,” katanya. Menurutnya, profesi guru ngaji dan ustad/utadzah pengisi majelis taklim ini sangat mulia, mengajarkan pendidikan alquran bagi anak dan pendidikan keiIslaman bagi para jamaah. “Oleh karena itu, kita harus memberikan penghargaan yang lebih tinggi lagi kepada mereka,” pungkasnya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: