Sepi Pembeli, Pedagang Mangga Bidik Pasar Online

Sepi Pembeli, Pedagang Mangga Bidik Pasar Online

Musim mangga telah tiba. Pedagang mangga Indramayu ada dimana-mana. Namun, penjualan mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 menjadi penyebabnya. Bagaimana pedagang mangga mengatasi lesunya pembeli? UTOYO PRIE ACHDI, Indramayu PEDAGANG buah mangga, H Rusdi mengungkapkan, omzet penjualan mangga tahun ini mengalami penurunan cukup drastis. Menurutnya, penyebabnya adalah munculnya wabah corona. Karena begitu ada corona, orang yang datang untuk membeli mangga sebagai oleh-oleh sangat jarang. “Dulu sih banyak orang luar daerah yang datang untuk membeli mangga. Termasuk dari instansi atau kantor-kantor yang membeli untuk oleh-oleh tamu. Tapi sekarang sangat sedikit,” ungkap pemilik Toko Buah H Rusdi yang ada di Jalan Suprapto Indramayu ini, Sabtu (10/10). Dikatakannya, untuk saat ini harga mangga masih cukup bervariasi. Untuk mangga Gedong Gincu harganya bisa mencapai Rp30.000 per kilogram. Namun untuk mengga jenis lainnya seperti mangga Cengkir, Harum Manis, atau Mangga Gajah, harganya berkisar antara Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram. H Rusdi mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi ini. Ia berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir sehingga penjualan mangga Indramayu kembali normal. Sepinya penjualan mangga Indramayu, ternyata membuat sejumlah pedagang mulai melirik pasar online. Banyak pedagang yang sudah mulai memasarkan mangga melalui toko online, seperti Toko Pedia, Shopee, dan yang lainnya. Selain itu juga banyak yang lebih memilih untuk menjual mangga melalui media sosial seperti Facebook, grup WhatsApp (WA), Instagram, dan lain-lain. “Kita memilih untuk jualan melalui media sosial karena lebih mudah dan gratis promosinya. Apalagi kalau di medsos kan kebanyakan yang beli teman kita, jadi lebih cepat,” ujar Ningsih, pedagang buah lainnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: