Perpustakaan S16 Tetap Buka untuk Dongkrak Minat Baca Masyarakat

Perpustakaan S16 Tetap Buka untuk Dongkrak Minat Baca Masyarakat

Pandemi Covid-19 tidak membuat para pegiat literasi di Indramayu hilang semangat. Mereka justru bertambah bersemangat untuk terus mendongkrak minat baca di Indramayu. ANANG SYAHRONI, Indramayu SEJUMLAH anak tampak asyik membuka buku-buku bacaan di ruang perpustakaan S16, kemarin. Ya, kendati pandemi Covid-19, perpustakaan yang dikelola mandiri dan beralamat di Desa Lewigede Kecamatan Widasari tetap buka. Tentu, pemiliknya menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran Covid-19. Pengelola Perpustakaan Ahmad Khoeri SPd bertekad untuk membangun sumber daya manusia (SDM) dari desa. Untuk itu, menurutnya, gerakan yang mendorong minat baca masyarakat, termasuk anak-anak usia sekolah untuk menjadi generasi bangsa yang yang memiliki daya pemikiran yang baik dan wawasan yang luas. “Untuk menarik minat baca masyarakat inilah butuh konsistensi dari para penggerak literasi di desa, terus mengkampanyekan gerakan membaca di masyarakat, terutama gerakan membaca sejak dini. Agar ketika beranjak remaja sampai desa terbiasa membaca buku,” katanya. Menurutnya, untuk membaca dibutuhkan keterampilan, dimana seorang anak dilatih untuk melihat, membaca, yang pada akhirnya akan memacu daya pikir setelah membaca buku, sehingga akan berdampak positif melatih daya pikir anak ketika beranjak remaja dan dewasa. Sehingga, membaca menjadi kebiasaan dan budaya dimasyarakat. Sehingga, dengan gerakan Indonesia membaca menuju Indonesia menulis yang dicanangkan Perpustaan S16, mendorong komunitas literasi yang ada di Kabupaten Indramayu bersama-sama membuminkan gerakan literasi, menumbuhkan semangat generasi muda terbiasa membaca. “Ketika generasi muda yang menjadi pondasi masa depan bangsa terbiasa membaca, wawasan keilmuannya bertambah, membentuk daya nalar yang kuat, kritis, dan inovatif, yang pada akhirnya mereka bisa menulis,” terangnya. Gerakan yang dicanangkan Perpustakaan S16 mendapat sambutan baik dari kalangan pendidikan di Kabupaten Indramayu. Salah satunya M Arief. Dia sangat mengapresiasi komunitas gerakan literasi di Indramayu, yang terus berupaya mengkampanyekan dan berupaya mendokrak minat baca masyarakat. Apalagi, kata Arief, Perpustakaan S16 yang dikelola secara mandiri memiliki program 20 ribu koleksi buku. “Komunitas yang secara mandiri mengajak anak untuk membaca seharusnya mendapat dukungan dari pemerintah daerah agar terus berkembang pesat. Terutama dalam hal bahan baca, jika taman baca masyarakat (TMB) difasilitasi dengan referensi buku yang bagus,  banyak koleksi buku umum semua usia, ini akan menarik masyarakat terutama pelajar untuk berkunjung,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: